SuaraJogja.id - Merebaknya virus corona di wilayah provinsi DI Yogyakarta menyebabkan harga beberapa kebutuhan meningkat drastis. Beberapa saat lalu, beberapa barang yang permintaan konsumen membludak adalah masker dan hand sanitizer.
Tingginya permintaan masker dan hand sanitizer membuat kedua kebutuhan tersebut sangat langka di Yogyakarta. Berbagai retail, toko hingga apotek bahkan kehabisan stok hingga berhari-hari.
Padahal, banyak yang menjelaskan bahwa cara yang paling tepat untuk membunuh virus adalah dengan cuci tangan. Salah satunya dr. Tirta, menurut lulusan FK UGM ini, dengan mencuci tangan selama 20 detik bisa membunuh bakteri dan virus hingga 90%.
Langkanya kebutuhan tersebut dimanfaatkan oleh beberapa oknum tidak bertanggung jawab dengan menaikkan harga jadi berkali lipat. Dan kini, tidak hanya hand sanitizer dan masker saja yang menjadi komoditas baru.
Baca Juga:Kabupaten Rote Ndao NTT Lockdown, Larang Warga Luar Masuk
Paling anyar, kebutuhan seperti wipol, cairan pemutih pakaian, produk antiseptik hingga pembersih lantai menjadi kebutuhan yang banyak dicari konsumen. Alasannya, kemungkinan besar untuk dibuat sebagai bahan disinfektan.
Melansir dari akun twitter @nurmaulidayy, ia menyampaikan keluhannya terkait harga pemutih dan pembersih lantai yang jadi mahal di salah satu toko di Sleman.
"Gak paham lagi harganya, wipol 780ml dijual dengan harga 40rb/pcs. Lokasi di toko kelontong di Dusun Kayen Wedomartani," tulisnya.
Pantauan dari Suarajogja.id, hingga hari Kamis (26/3/2020), harga porduk yang sama dengan ukuran sama masih dijual dengan harga Rp12.000-15.000 di beberapa toko online resmi.
Unggahannya tersebut direspon oleh akun twitter @KabarSleman, yang menanyakan perihal koordinat lokasi dan nama toko tersebut.
Baca Juga:Terjadi Lagi, Tenaga Medis RSUD Banten yang akan Indekos Alami Penolakan
Unggahan ini memancing respon dari warganet yang menganggap toko tersebut berlebihan dalam memanfaatkan keadaan.
- 1
- 2