Sempat Ditangani di Ruang Darurat PDP, Rujukan RS Nur Hidayah Meninggal

Tiga pasien ditangani di ruang dekomentasi yang terletak di halaman rumah sakit dan hanya tertutup tirai.

M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 31 Maret 2020 | 15:56 WIB
Sempat Ditangani di Ruang Darurat PDP, Rujukan RS Nur Hidayah Meninggal
Dr sagiran saat memberikan keterangan kepada wartawan di dekat tenda darurat penanganan pasien, Selasa (31/3/2020). [Suarajogja.id / Mutiara Rizka M]

SuaraJogja.id - Rumhas Sakit Nur Hidayah merujuk tiga orang PDP ke rumah sakit rujukan COVID-19 yang ditunjuk oleh pemerintah, dua orang dibawa ke RS Sardjito, satu lainnya ke RSUD Sleman.

Sebelumnya, tiga pasien tersebut ditangani di ruang dekomentasi yang terletak di halaman rumah sakit dan hanya tertutup tirai. Tenaga medis yang merawat juga diketahui hanya menggunakan APD seadanya karena keterbatasan.

Dua pasien yang meninggal dunia merupakan warga Bantul, berjenis kelamin laki-laki, masing-masing berusia 48 dan 59 tahun. Sebelum diyantakan meninggal dunia, salah satunya sempat mengalami kritis.

Pemilik RS Nur Hidayah, Dr Sagiran menyampaikan, keduanya mengalami gangguan saluran pernapasan dan membutuhkan bantuan alat pernapasan.

Baca Juga:Akhirnya Uang Nasabah Jiwasraya Cair Hari Ini Rp 470 Miliar

Sesuai dengan protokol penanganan COVID-19 yang baru, pasien yang datang dengan gejala demam tinggi, ISPA, batuk dan pilek masuk dalam kategori PDP.

Ia menjelaskan, keduanya tiba di RS Nur Hidayah pukul delapan pagi, karena kondisi pernapasan yang memburuk pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan rujukan.

Ketiga pasien kemudian berhasil dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Bantul. Dua orang pasien di Rs Sardjito dan satu orang lainnya di RSUD Sleman.

"Saya bersedih begitu kita berupaya untuk mendapatkan rujukan itu sampai jam delapan malam, baru terkirim pasien ketiga," kata Sagiran Selasa (31/3/2020).

Pasien pertama tiba di RS Sardjito tiba padao pukul 14:30 WIB, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin pukul 21.55 WIB. Sementara pasien berikutnya tiba di Rs Sardjito pukul 18.00 WIB dan dinyatakan meninggal Selasa pukul 06.45 WIB.

Baca Juga:Bob Hasan Wafat, Emil: Terima Kasih Bapak Atletik Indonesia untuk Semuanya

Kepala Humas RS Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan, saat tiba di RS Sardjito pasien mendapatkan tindakan kegawatdaruratan karena mengalami gangguan pernapasan.

"Hingga saat ini belum ada diagnosa covid karena belum sempat swab, karena tadi malam kami mengejar kegawatdaruratannya," kata Banu.

Ia juga menyampaikan untuk pemulasaran jenazah dilakukan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.

Pasien di rukti oleh pihak rumah sakit, kemudian dimasukkan dalam peti sesuai dengan standar dan dikirimkan dengan ambulance. Pemakaman dilakukan oleh keluarga dan masyarakat setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak