Tren Berjemur Lawan Corona, Alitt "Buktikan" Orang Jawa Paham sejak Dulu

"Baru nyadar wkwk," komentar warganet.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 01 April 2020 | 15:04 WIB
Tren Berjemur Lawan Corona, Alitt "Buktikan" Orang Jawa Paham sejak Dulu
Aktivitas warga berjemur sambil melakukan olahraga ringan di bawah sinar matahari pagi di Gang Haji Sairan, Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Belakangan ini kegiatan berjemur menjadi tren kegiatan baru yang dilakukan lebih banyak orang. Tujuannya, tak lain untuk melawan virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Hal ini pun turut mencuri perhatian penulis Alitt Susanto, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Shitlicious.

Ia melemparkan guyonan soal berjemur ini di Twitter pada Rabu (1/4/2020). Dalam cuitannya, pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah yang berdomisili di Yogyakarta itu mengungkapkan bahwa orang Jawa sudah sejak dahulu kala tahu bahwa berjemur itu menyehatkan.

Buktinya, menurut cuitan Alitt Susanto, sebutan untuk berjemur bagi orang Jawa adalah "dede". Entah benar-benar berkaitan atau tidak, tetapi Alitt Susanto menjadikannya seolah pelesetan dari sumber vitamin "D".

"Orang Jawa itu sejak zaman nenek moyang paham soal kesehatan. Sumber vitamin D aja disebutnya "Dede"," cuit akun resmi @shitlicious, membuat sejumlah warganet ikut tersadar dan terhibur.

Baca Juga:Rumah Hengky Kurniawan Jadi Tempat Singgah Tim Medis, Warga Diharap Maklum

"Baru nyadar wkwk," komentar @underhibernate.

"Bener juga kakanda," tambah @MLimamS.

"Dede gemez," gurau @Fantasitma.

Cuitan Alitt Susanto - (Twitter/@shitlicious)
Cuitan Alitt Susanto - (Twitter/@shitlicious)

Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Madarina Julia telah membenarkan manfaat berjemur di bawah sinar matahari bisa melawan virus.

Seperti diketahui, salah satu cara mencegah terjangkit virus corona SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit COVID-19, adalah memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Madarina mengatakan, tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh dan sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D alami.

Baca Juga:Pegawai BNN Tularkan Virus Corona ke Perawat Perempuan di Medan

"Vitamin D ini punyak efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh," jelasnya, Selasa (31/3/2020), dikutip dari rilis Humas UGM.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak