Ia menerangkan, selama lima hari anaknya yang merawat sempat jatuh sakit dan berada dipelukannya.
Sebelum ia dinyatakan positif covid-19, anaknya tersebut sudah kembali ke Jakarta dan sempat bergaul dengan adiknya.
Zuhandi mengaku hal tersebut sempat menjadi beban pikirannya. Ia mengkhawaitrkan kondisi keluarga dan rekan-rekan yang membesuknya.
Beruntung, hasil swab yang dilakukan pada istri dinyatakan negatif. Sementara rekan-rekan yang menjenguknya menjalani masa isolasi selama 14 hari.
Baca Juga:Harga Gula Pasir Merangkak Naik, Pemkab Bantul Janjikan Mei Sudah Stabil
"Mengetahui hasil swab istri saya negatif, barulah mental saya naik. Mental itu memiliki peran penting dalam imun tubuh sehingga dinyatakan sembuh," kata Zuhandi.
Ia menjelaskan, saat menerima hasil dirinya positif covid-19, mentalnya turun drastis. Sementara secara fisik ia mengaku baik-baik saja.
Menjadi pasien pertama yang positif covid-19 di Bantul membuat kondisi mental Zuhandi terus menurun.
Zuhandi berpesan, kepada pasien positif covid-19 lainnya, maupun PDP untuk jangan panik dan berserah diri.
"Kemudian, untuk saudaraku yang sudah terpapar baik yang positif dan PDP, jangan panik. Berserah diri," kata Zuhandi.
Baca Juga:Pilkada Ditunda, KPU Bantul Petakan Anggaran
Menurutnya, kondisi mental menjadi salah satu hal yang sangat penting. Ia mengaku baru bisa menjalani masa ini, dengan mental yang tertata.