Karena Corona, Karyawan di Bantul Ini WFH Tanpa Digaji

"Sedih merasa tidak berguna saat adik minta jajan," kata Sisma.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Senin, 06 April 2020 | 15:08 WIB
Karena Corona, Karyawan di Bantul Ini WFH Tanpa Digaji
Ilustrasi seorang lelaki sedang bekerja menggunakan laptop dan ponsel (Shutterstock).

SuaraJogja.id - Khasan, seorang pekerja swasta di Bantul, menerima dampak yang kurang menyenangkan dari diberlakukannya imbauan untuk bekerja dari rumah alias work from home (WHF). Demi mematuhi imbauan pemerintah tersebut, kantor tempat Khasan bekerja memutuskan untuk memberlakukan sistem WFH tersebut.

Awalnya, Khasan mengapresiasi keputusan tersebut karena ia menilai, kantornya menaati imbauan dari pemerintah. Namun, ia lantas menjadi kaget dan sedih ketika mengetahui bahwa kebijakan tersebut membuatnya tetap bekerja dari rumah, tetapi tidak menerima gaji.

"Ketika mendengar kalau ternyata tidak ada gaji yang akan diberikan itu cukup membuat kaget dan harus memutar otak tidak kehabisan uang tabungan," kata Khasan pada SuaraJogja.id, Senin (6/4/2020).

Meski demikian, Khasan mengaku menerima alasan yang jelas dari kebijakan tersebut, yakni karena, memang tempatnya bekerja mengalami perubahan alokasi anggaran dan penundaan kinerja.

Baca Juga:Titi DJ dan Anji Yakin Musik Bisa Bantu Perangi Virus Corona

Khasan pun berharap, ke depannya akan ada koordinasi lebih lanjut dari atasannya mengenai kinerja di bulan sebelumnya yang belum terselesaikan.

Hal yang kurang menyenangkan juga dialami oleh Sisma, seorang tenaga pengajar yang hampir tidak menerima gaji sama sekali.

"Enggak ada persiapan sama sekali, jadi benar-benar enggak ada duit sama sekali," kata Sisma.

Dengan jumlah gaji yang berada jauh di bawah UMR, tiga sumber penghasilan Sisma mengalami ketidakjelasan. Sebagai tenaga pengajar di sekolah swasta, Sisma merasa kesulitan untuk menerima dana. Sebab, gajinya berasal dari SPP siswa.

Sisma sempat khawatir dua bulan tidak menerima gaji karena sekolah libur. Namun, akhirnya ia menerima kejelasan pembayaran meskipun belum mengetahui berapa jumlah uang yang akan diterima.

Baca Juga:Berniat Cukur Rambut seperti Cristiano, Hasilnya Malah Ronaldo Brasil

Selain mengajar di sekoah, Sisma juga memberikan les privat bagi siswa SD. Namun, semenjak adanya kebijakan sekolah dari rumah, kegiatan tersebut berhenti. Sebab, banyaknya tugas dari sekolah meminta anak untuk bekerja sama dengan orang tua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini