![Sejumlah pemudik dengan sepeda motor melintas di jalur pantura, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (30/5). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/31/20370-pemudik-motor.jpg)
Bulan Ramadan tak lama lagi tiba, disusul hari raya Idulfitri. Lonjakan jumlah warga yang mudik atau pulang kampung pun perlu diantisipasi di tengah pandemi COVID-19 saat ini. Namun, seorang pakar tranpsortasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai, sampai saat ini pemerintah tak tegas dalam memperhitungkan pencegahan penularan penyakit yang disebbakan virus corona SARS-CoV-2 itu.
Secara umum, sebenarnya pemerintah sudah mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak fisik (physical distancing) dua meter dan menerapkan isolasi diri selama 14 hari bagi pemudik, tetapi bagi Guru Besar Teknik Sipil UGM Ahmad Munawar, itu tak cukup.
Baca Juga:Hits Health: Seksolog Naek L Tobing Meninggal, Gelombang Kedua Covid-19