SuaraJogja.id - Ketua DPRD Kabupaten Bantul, Hanung Rahardjo bersama dengan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Bantul, Nur Subiyantoro dan anggota Komisi D melakukan sidak ke lokasi pembangunan rumah sakit darurat.
Pemkab Bantul memutuskan membangun rumah sakit darurat untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien COVID-19. RS darurat tersebut memanfaatkan bangunan gedung lama Puskesmas Bambanglipuro yang diperkirakan dapat menampung 50 hingga 100 pasien.
Dalam sidaknya, Hanung menyampaikan pihaknya datang untuk memastikan kesiapan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam penanganan COVID-19.
"Kami disini dalam rangka penanggulangan covid-19 berusaha memastikan kesiapan dari dinas kesehatan bantul dalam rangka mengantisipasi jikalau covid ini masih merebak di Bantul," kata Hanung Rabu (8/4/2020).
Baca Juga:DPR Usul Bantu Lawan Corona Pakai Dana Haji, Ini Respons Menag
Ia berharap kasus COVID-19 tidak bertambah namun pemerintah Kabupaten Bantul melakukan langkah antisipasi. Pada kesempatan yang sama, Hanung juga mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang mendirikan rumah sakit darurat sebagai langkah antisipasi terjadinya lonjakan pasien.
"Harapan ke depannya rumah sakit darurat tersebut dapat digunakan untuk menampung PDP dan ODP ringan hingga sedang.," ujarnya.
Dengan begitu, penanganan PDP dan ODP tidak perlu menambah keramaian di rumah sakit rujukan yang sudah ada.
"Karena disana kan ada semua pasien ya, tidak hanya yang PDP dan ODP saja," kata Hanung.
Ia menyebutkan, adanya PDP dan ODP dapat meningkatkan penyebaran virus corona di rumah sakit yang juga dihuni oleh pasien non-COVID-19.
Baca Juga:2 Minggu Mundur dari OVJ, Aziz Gagap Akui Ingin Balik
Hanung berharap, pembanguan rumah sakit ini dapat segera diselesaikan, sehingga dapat digunakan untuk isolasi PDP dan ODP.
Berkaitan dengan hal tersebut, Wakil Ketua II DRPD Kabupaten Bantul, Nur Subiyantoro menyampaikan, pihaknya melakukan fungsi pengawasan penggunaan realokasi dana untuk penanganan covid-19.
"Sesuai tupoksi kita pengawasan terhadap penggunaan anggaran, sesuai dengan perpu nomor 20 tahun 2020," kata Nur.
Ia menyebutkan, pihaknya akan terus memantau penggunanan alokasi dana ini agar tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja juga menyampaikan pembangunan berjalan sesuai dengan jadwal.
"Ini semua kita kebut, ini semua kita percepat pelaksanannya. Baik untuk pembangunannya, maupun untuk penyediaan alatnya," kata Agus.
Agus berharap, pembanguan akan selesai tepat waktu. Sehingga bisa mulai digunakan mulai senin depan, sesuai dengan jadwal.
Pada rumah sakit tersebut nantinya ada 9 dokter umum dan 32 perawat yang siap bertugas. Dokter yang bertugas diambil dari 27 puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul. Sementara, Dinas Kesehatan tidak membuka peluang relawan kesehatan.