"Ini bukan aib dan jangan ada stigma negatif terhadap orang-orang PDP maupun yang sudah [positif COVID-19]," tegas Zuhandi.
Sebaliknya, dia melanjutkan, orang-orang yang sehat seharusnya memberi dukungan pada para pasien supaya mereka dapat melalui masa isolasi diri dengan tenang, sehingga kondisi kesehatannya juga makin meningkat.
"Inilah saatnya kita harusnya bisa bersama-sama, kita memberikan support supaya dia ini bisa sembuh dalam waktu cepat. Kemudian yang PDP dan ODP juga bisa megisolasi diri dengan tenang. Dukung mereka, kasih mereka kekuatan, kasih mereka bantuan kalau memang perlu dibantu. Pokoknya kita bersama-sama melawan virus ini," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Zuhandi masuk Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (RS UII) pada 6 Maret 2020 dengan keluhan demam, sesak napas, dan batuk. Pada 11 Maret Zuhandi merasa sudah membaik dan dinyatakan boleh pulang.
Baca Juga:"Ayah Angkat" Bakal Ungkap Hubungan Sebenarnya dengan Syahrini
Lima hari kemudian, 16 Maret, Zuhandi masuk kantor dalam kondisi masih batuk, dan atas saran koleganya di Kejari Bantul, Zuhandi dibawa ke RSUD Panembahan Senopati Bantul. Setelah diperiksa dan pengambilan swab-nya dicek, Zuhandi dinyatakan positif COVID-19.
Setelah 20 hari menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati, pada Sabtu (4/4/2020), Zuhandi dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.