Pariwisata DIY Berhenti, 15 Ribu Pelaku Wisata Digelontor Insentif

Sebagian pelaku wisata yang dirumahkan sama sekali tidak menerima gaji.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 25 April 2020 | 03:30 WIB
Pariwisata DIY Berhenti, 15 Ribu Pelaku Wisata Digelontor Insentif
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X secara simbolis memberikan bantuan paket sembako untuk pelaku wisata di Grha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Jumat (24/4/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Kamenterian Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Kemenparekraf) mulai memberikan insentif pada pelaku wisata yang terdampak pandemi COVID-19. Setelah Bali, DIY sebagai daerah pariwisata jadi provinsi kedua yang mendapatkan bantuan.

Pandemi COVID-19 membuat pariwisata di DIY berhenti total selama tiga bulan terakhir. Sebanyak 15 ribu pelaku wisata di Jogja pun terdampak dan terpaksa dirumahkan.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY, per 16 April 2020, lebih dari 70 pelaku wisata harus di-PHK atau diberhentikan. Jumlah ini dimungkinkan akan makin bertambah bila pandemi tak kunjung selesai.

Pelaku wisata yang dirumahkan sebagian sama sekali tidak menerima gaji. Sedangkan lainnya menggunakan sistem shift.

Baca Juga:Resep Kolak Biji Salak Untuk Buka Puasa dari Pemenang MasterChef 4

Karenanya, selain insentif, bantuan dari Kemenparekraf yang diberikan pada pelaku wisata di DIY juga berupa sembako. Sebanyak 30 ribu paket sembako disiapkan untuk dibagikan dalam dua tahap bagi 15 ribu pelaku usaha.

“Kami dapat permintaan dari daerah untuk membantu pelaku wisata dan masyarakat ekonomi krearif yang terdampak,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizky Handayani di Grha Wana Bhakti Yasa Yogyakarta, Jumat (24/4/2020).

DIY dinilai memiliki peran ekonomi kreatif dan pariwisata yang sangat penting bagi masyarakat. Karenanya, saat pandemi COVID-19 membuat pariwisata kota ini berhenti, pelaku wisata jelas-jelas sangat terdampak kehidupannya.

Mekanimse pemberian bantuan dan insentif berdasarkan data dari Dinpar. Data tersebut diverifikasi oleh daerah untuk diajukan ke Kemenparekraf.

“Distribusi dilakukan Polda karena jaringan sampai kecamatan, dan bantuan diberikan door to door. Jadi diketahui apakah benar-benar yang diberikan membutuhkan bantuan. Barang yang diberikan dibeli dari daerah,” tandasnya.

Baca Juga:Mulai Malam Ini, Penonton The World of the Married Khusus Dewasa

Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengungkapkan, kondisi pandemi COVID-19 membuat pariwisata jadi terpuruk. Ia berharap, kondisi ini tak berlangsung lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini