SuaraJogja.id - Prof Dr Agnes Maria Hermien Kusmayati, guru besar Seni Tari Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta, baru saja berpulang, meninggalkan duka bagi pihak kampus, Sabtu (2/5/2020). Semasa hidupnya, Hermien dikenal sebagai satu-satunya rektor perempuan ISI Jogja.
Ia merupakan rektor kelima ISI Jogja dan menjabat di periode 2010-2014. Sebelum menjadi rektor, Hermien telah melalui sepak terjang di dunia seni, khususnya seni tari.
SuaraJogja.id mengutip laman ISI Jogja, Hermien menempuh pendidikan kuliahnya di Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Jogja dan lulus pada 1979. Kemudian ia meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk studi sastra di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) hingga meraih gelar magister pada 1988, dan pada 1999, dari kampus yang sama, ia menyandang gelar doktor.
Tak hanya pendidikan formal di dua kampus di Jogja itu, Hermien juga sempat menjalani pendidikan tambahan untuk Studi Etnomusikologi di Etnomusicologisch Centrum "Jaap Kunst" Universiteit van Amsterdam pada 1976-1977, lulus program Akta Mengajar V pada 1986, studi Studi literatur di KITLV Leiden pada 1996 dan 1997, serta lulus program Pekerti AA, untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dosen, pada 2003.
Baca Juga:Mahfud MD Ingin Longgarkan PSBB Agar Warga Tak Stres Merasa Dikekang
Pada 1996, Hermien pernah masuk nominasi nasional dosen berprestasi ISI Jogja. Lalu sejak 2000, dirinya berprofesi sebagai dosen pascasarjana ISI Jogja sekaligus pascasarjana UGM.
Tak hanya itu, bahkan dimulai pada tahun yang sama, Hermien juga sempat menjadi dosen pascasarjana ISI Surakarta hingga 2006. Selama dua tahun sejak 2001 Hermien juga sempat mengajar sebagai dosen di Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Sebelas Maret (FBS UNS) Surakarta.
Di ISI Jogja sendiri, tak hanya satu-dua jabatan yang pernah diduduki Hermien. Selain rektor, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Seni Tari, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, dan Pembantu Rektor.
![Suasana upacara pelepasan dan penghormatan terakhir Rektor ISI Yogyakarta periode 2010 - 2014 Prof Dr Agnes Maria Hermien Kusmayati lobi Rektorat ISI Panggungharjo, Sewon, Bantul, Minggu (3/5/2020). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/03/97722-rektor-isi-yogyakarta-periode-2010-2014-prof-dr-agnes-maria-hermien-kusmayati-meninggal.jpg)
Bukan itu saja, Hermien juga sudah malang melintang dalam berbagai kegiatan di bidang seni tari di luar kampus. Misalnya, ia sudah berkali-kali menjadi koreografer tari putri Pakualaman dalam berbagai acara.
Jam terbangnya yang tinggi di bidang seni tari juga tak lepas dari waktu dan tenaga yang telah ia dedikasikan untuk beragam penelitian dan karya seni. Tak heran, kecintaannya pada seni tari itu kemudian membawa Hermien pada pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar ISI Jogja di 2006. Kala itu, ia menyampaikan pidato bertajuk Aspek Etika dalam Bingkai Estetika.
Baca Juga:Bertarif Rp 800.000, 2 Sopir Nekat Bawa Pemudik ke Sumedang dan Tasikmalaya
Rektor ISI Jogja Agus Burhan sendiri menilai, dalam kiprahnya sebagai seorang profesor di dunia tari, Hermien berdedikasi tinggi baik sebagai pengajar di jurusan seni tari maupun sebagai guru besar di bidang seni tari. Ia juga mengenal Hermien sebagai sosok yang hangat dan keibuan.
- 1
- 2