“Namun saat kembali dilakukan rapid test tetap reaktif. Kemudian saat dilakukan tes swab dinyatakan positif. Semuanya orang tanpa gejala (OTG),” ungkapnya.
Berty menyebutkan, terjadinya kenaikan kasus yang ada saat ini menunjukkan, kasus yang terkonfirmasi sebagian besar adalah hasil tracing kasus yang ada. Hal itu sebagai upaya Pemda DIY untuk memutus mata rantai penularan dilakukan optimal.
Sebagai contoh, seandainya Pemda tidak melakukan tracing pada kasus 79, maka tidak akan ditemukan kasus-kasus lainnya. Apalagi kasus-kasus tersebut adalah OTG, yang sangat berpotensi menularkan lebih banyak orang.
“Kenaikan kasus sebagai konsekuensi pelacakan, dan menunjukkan bahwa penularan masih terjadi di sekitar masyarakat, maka protokol kesehatan juga harus dilakukan oleh kita semua secara ketat,” imbuhnya.
Baca Juga:Viral Kesurupan Massal di Toko Baju Bondowoso, Karyawan Teriak Lalu Jatuh
Kontributor : Putu Ayu Palupi