Berbicara soal pendapatan dari usaha lukisnya, Rudi bisa meraup Rp600-700 ribu setiap hari. Ketika momen libur panjang seperti Lebaran, ia bisa mengantongi Rp1 juta lebih.
"Jadi dari usaha lukis ini saya kumpulkan untuk kebutuhan ke depan. Hasilnya saya tabung untuk keperluan yang lebih penting. Karena corona seperti ini akhirnya tidak ada pemasukan yang stabil. Mau tidak mau kami bertahan dengan tabungan yang telah kami siapkan sebelumnya," kata pria lulusan Seni Rupa Universitas Taman Siswa Yogyakarta itu.

Bersamaan dengan Rudi, seorang tour guide Wisata Tamansari, Bambang Wijanarko (50), mengaku tak banyak mendapat pemasukan dari aktivitasnya. Di samping tidak ada pengunjung, ia juga takut terhadap penularan virus corona.
"Sebenarnya wisatawan yang datang itu kan bisa dari zona merah. Karena takut menular, saya memberi pengertian agar mereka tidak masuk. Namun setelah ditutup [objek wisata] pada 14 Mei lalu, saya merasa aman, tapi karena aman, pendapatannya malah berkurang," kata ayah dua anak itu.
Baca Juga:Ryan Giggs: Manchester United Masih Butuh 5 Pemain Baru
Baik Rudi dan Bambang berharap, pandemi Covid-19 seceepatnya hilang. Selama hampir tiga bulan tak ada pemasukan yang mereka dapatkan. Mereka hanya memanfaatkan tabungan serta donasi yang ada.