SuaraJogja.id - Jelang penerapan New Normal atau kenormalan baru yang digaungkan pemerintah pusat, sejumlah pedagang kios dan pedagang kaki lima (PKL) di Malioboro, Yogyakarta melengkapi kiosnya dengan memasang tempat cuci tangan kepada pelanggan.
Seorang pedagang pakaian di kios sisi barat Malioboro Nurma Hidayati (21) menjelaskan, sejak Wabah Corona muncul di Yogyakarta, dia terus mengikuti aturan protokol pencegahan virus.
"Kami memahami jika berjualan di destinasi wisata seperti ini akan banyak wisatawan yang datang ketika pariwisata dibuka kembali. Maka jauh-jauh hari saya menyediakan wastafel, hand sanitizer dan juga mewajibkan pembeli menggunakan masker," kata Nurma saat ditemui Jumat (5/6/2020).
Ia menjelaskan, pihak gugus tugas Covid-19 seperti TNI-Polri dan Satpol PP kerap beroperasi mendisiplinkan warga yang ada di kawasan Malioboro.
Baca Juga:PKL Malioboro Buka Lagi di Tengah Pandemi, Sehari Cuma Dapat Rp5 ribu
"Kami juga berusaha mengikuti imbauan mereka. Memang menuju New Normal ini masyarakat harus lebih disiplin. Saya juga berusaha membuat jarak aman di toko ini," ungkapnya.
Meski begitu, dia tak menampik jika nanti Malioboro kembali ramai, tokonya akan dikunjungi banyak pembeli. Tetapi, ia berusaha untuk tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
"Ketika ramai pembeli pasti berjubel ya. Kami juga berusaha membuat jarak agar tidak saling bersentuhan. Yang jelas kami berusaha semampunya dahulu," kata dia.
Sementara itu, pedagang pakaian lainnya di Malioboro Trisulastri (31) mengaku, tidak ada peningkatan pembeli meski wacana New Normal akan diberlakukan di Yogyakarta.
"Belum banyak wisatawan yang datang ke sini. Jika ada masyarakat yang datang hanya lokal saja, itupun bukan membeli hanya melihat-lihat," kata dia.
Baca Juga:Dukung Physical Distancing, Bangku di Malioboro Dipasangi Tali Rafia
Dikatakannya, pedagang kios dan PKL mulai berjualan sejak bulan Ramadan berakhir. Berangsur-angsur terlihat banyak pedagang memenuhi lokasi wisata Malioboro.
- 1
- 2