Tanda Penuaan Pada Perempuan Bisa Dideteksi Sejak Usia 25 Tahun

Apa saja tanda-tandanya?

Vania Rossa | Frieda Isyana Putri
Rabu, 24 Juni 2020 | 17:17 WIB
Tanda Penuaan Pada Perempuan Bisa Dideteksi Sejak Usia 25 Tahun
Ilustrasi tanda penuaan pada perempuan. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Tanda Penuaan Pada Perempuan Bisa Dideteksi Sejak Usia 25 Tahun

Menjadi tua adalah proses alamiah tubuh, tak bisa diperlambat dan tak bisa dicegah. Pada perempuan, proses penuaan ditandai dengan penurunan hormon yang bisa dideteksi sejak usia 25 tahun.

Dijelaskan oleh konsultan kesehatan dr. Ika Ayu, M.Biomed (AAM), seiring waktu perempuan akan mengalami penurunan estrogen yang cukup cepat, yang bisa menyebabkan menopause dini.

"Badan kita punya ladang hormon yang seiring waktu juga menurun," katanya dalam Live Instagram 'Forever Young', baru-baru ini.

Baca Juga:5 Manfaat Minyak Bunga Matahari, Cegah Penuaan Dini hingga Lawan Jerawat

Bagian otak kita yang bernama hipofisis anterior memproduksi hormon yang disebut DHEA atau Dehydroepiandrosterone. Hormon ini sering diistilahkan sebagai rajanya hormon.

Penurunan hormon memang dimulai di usia 25 tahun, namun tanda-tandanya akan lebih kentara pada usia 30 tahun. Oleh karena itu, dr. Ika menyarankan bagi perempuan yang berada pada rentang usia tersebut untuk lebih menjaga pola makan dan tidur.

Apa saja tanda-tandanya? Yakni mulai muncul keriput halus, sulit menurunkan berat badan, dan muncul gelambir di lengan. Tanda-tanda terkait emosi juga bermunculan, seperti mudah tersinggung dan lupa.

Hormon menentukan bagaimana seorang perempuan terlihat awet muda. Selain itu, agar tetap mengendalikan penuaan dini, dr. Ika menyebut bisa dimulai dari pola makan.

"Hindari junk food, makanan berminyak, yang digoreng, dan pedas. Junk food itu kalau di negara maju sudah banyak ditinggal," kata dr. Ika.

Baca Juga:Ingat, Kosmetik Berbahaya Bisa Sebabkan Penuaan Dini!

Kemudian asupan yang wajib untuk menjaga tetap awet muda adalah mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan beri. Kemudian kolagen dan asam omega-3 seperti ikan salmon, atau bisa diganti dengan dalam bentuk kapsul, serta konsumsi glutation dalam bentuk kapsul, yang umumnya berisi asam amino.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak