70% Kaum Difabel di DIY Turut Terdampak Wabah, Peran Pemda Belum Maksimal

Disampaikan SAPDA, hanya 5,88% responden yang mengakses bantuan pemerintah.

M Nurhadi
Rabu, 01 Juli 2020 | 15:56 WIB
70% Kaum Difabel di DIY Turut Terdampak Wabah, Peran Pemda Belum Maksimal
Ilustrasi disabilitas

SuaraJogja.id - Asesmen dampak Covid-19 yang dirilis Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA) Jogja menunjukkan wabah ini mengurangi 70 persen dari total penghasilan hampir semua difabel produktif.

Asesmen ini melibatkan 204 responden disabilitas netra, tuli, mental dan intelektual di Jogja, Bantul dan Sleman dengan rentang usia 18-65 tahun.

“Kebanyakan difabel yang bekerja berada di sektor informal,” tulis SAPDA dalam keterngannya.

Wabah ini secara garis besar memberi dampak sangat besar bagi kaum disabilitas, karena kebanyakan mereka menduduki ekerjaan informal. Dikabarkan 59,31% responden mengalami penurunan pendapatan sampai 70% dari pendapatan semula. Sebanyak 20,1% responden kehilangan penghasilan karena berhenti bekerja.

Baca Juga:Inspiratif! Penyandang Disabilitas Ini Rakit Kendaraan Pengangkut Sendiri

Sementara, hanya ada 18,63% responden yang tidak merasakan langsung dampak Covid-19. Meski begitu, adanya pihak yang masih menanggung seperti orang tua dan lain sebagainya membuat sebagian pihak tak merasakan langsung dampak wabah Covid-19.

Status tanggap darurat yang memaksa masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan jadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi.

Berdasarkan rilis yang disampaikan SAPDA, hanya 5,88% responden yang mengakses bantuan pemerintah. Sedangkan 6,86% responden mengandalkan bantuan orang lain atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Sementara, 31,37% responden bergantung pada orang tua atau keluarga, 12,25% responden tetap bekerja seperti biasa dan 23,04% responden berusaha menghemat pengeluaran. Menurut SAPDA, fakta ini menunjukkan belum adanya peran maksimal dari pemerintah setempat.

Wabah yang berkepanjangan juga berdampak pada sulitnya akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan difabel seperti terapi, kontrol dan pengobatan. Karena wabah ini otomatis penyedia terapi tidak mau mendatangi komunitas atau rumah.

Baca Juga:Gunakan Data Satelit, Peta Ini Tunjukkan Bagaimana Covid-19 Pengaruhi Dunia

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, mengatakan pada masa tanggap darurat perpanjangan kedua ini, Pemda DIY harusnya lebih aktif menggenjot ekonomi.

“Poin utamanya Pemda mendorong masyarakat untuk bangkit dengan kreativitas dan solidaritas masing-masing,” ujar Huda melansir Harianjogja.com.

huda menyebut, dukungan anggaran perlu digiatkan pada program strategis yang tepat. Kebijakan stimulan anggaran bisa menjadi suntikan bagi potensi yang dikembangkan masyarakat di tengah pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak