Rifka Annisa Bikin Film, Angkat Kisah Nyata Penyintas Kekerasan Seksual

Film ASA mengangkat kisah seorang remaja yang menjadi penyintas kekerasan seksual.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Sabtu, 04 Juli 2020 | 13:20 WIB
Rifka Annisa Bikin Film, Angkat Kisah Nyata Penyintas Kekerasan Seksual
Bekerja sama dengan Onomastika Films, Rifka Annisa mempersembahkan film pendek berjudul “ASA". (YouTube/Rifka Annisa)

SuaraJogja.id - Bekerja sama dengan Onomastika Films, Rifka Annisa mempersembahkan sebuah karya film pendek berjudul "ASA". Film ini diilhami kisah nyata seorang penyintas kekerasan seksual.

Fenomena kasus kekerasan seksual yang dialami anak-anak dan remaja masih banyak terjadi, termasuk para penyintas yang didampingi Rifka Annisa selama ini.

"Pada umumnya korban kekerasan seksual mengalami stigma negatif dari lingkungannya, dari keluarganya, sehingga alih-alih mereka mendapatkan dukungan malah mendapatkan cibiran yang membuat mereka terpuruk," ungkap Indiah Wahyu Andari, Manajer Divisi Pendampingan Rifka Annisa WCC, dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @rifkaannisa_wcc, belum lama ini, dikutip pada Sabtu (4/7/2020).

Film ASA sendiri menggambarkan dinamika korban kekerasan seksual. Setiap penyintas berhak untuk pulih. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan sehingga mereka bisa kembali berdaya dan berani menggapai cita-cita.

Baca Juga:Sesalkan RUU PKS Ditarik, Komnas Perempuan Nilai DPR Tak Adil

"Film ini diilhami dari kisah nyata klien Rifka Annisa yang mengalami kekerasan seksual dan kemudian mendapatkan dukungan yang penuh dari keluarga untuk dia kemudian bisa menggapai cita-citanya kembali meskipun mengalami kejadian pahit dalam hidupnya," kata Indiah Wahyu Andari.

Pada keterangan video, dia juga mengungkapkan, film pendek ini diharapkan bisa turut memberikan dukungan bagi para korban kekerasan seksual sehingga mereka bisa bangkit dan berdaya.

Di sisi lain, Ernanto "Seoyik" Kusumo yang berperan sebagai Bapak dalam film ASA, menyoroti pentingnya dukungan orangtua bagi penyitas kekerasan seksual.

Dia mengungkapkan, "Menurut saya, film ini termasuk film yang nggawa, sangat reflektif. Cerita ini barangkali banyak kita jumpai di sekitar kita."

"Yang bisa kita petik dari film ASA ini, apapun dan bagaimana pun kondisi orangtua, tetaplah harus memperhatikan anak-anak kita, dan meningkatkan intensitas komunikasi dengan mereka," imbuhnya.

Baca Juga:Lahiran di Kamar Mandi, Remaja di Padangsidimpuan Akui Diperkosa Ayah Tiri

Semakin penasaran dengan kisahnya? Nantikan saja peluncurannya di YouTube Rifka Annisa dan Instagram @rifkaannisa_wcc pada 17 Juli mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini