New Normal, Sekjen Kemendesa Sebut Pentingnya Cosmopolitan Governance

Berikut pemaparan Dr. Anwar Sanusi, Ph.D, tentang kaitan Cosmopolitan Governance dengan kebudayaan desa.

Rendy Adrikni Sadikin | Arendya Nariswari
Senin, 06 Juli 2020 | 19:57 WIB
New Normal, Sekjen Kemendesa Sebut Pentingnya Cosmopolitan Governance
Dr. Anwar Sanusi, Ph.D, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa. (YouTube)

SuaraJogja.id - Kebudayaan desa identik dengan sikap gotong royong dan musyawarahnya. Namun seiring berjalannya waktu kebudayaan desa juga mulai mengalami pergeseran dan menemui sejumlah masalah. Jelang new normal, timbul harapan banyak orang untuk kembali membangkitkan semangat serta jati diri dari kebudayaan desa.

Melalui bincang online webinar Kongres Kebudayaan Desa 2020, Senin (6/7/2020), Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Dr. Anwar Sanusi, Ph.D menyampaikan sejumlah pendapatnya mengenai kebudayaan desa khususnya demi menyongsong tatanan Indonesia baru.

Kali ini, Anwar mencoba menyoroti pentingnya 'Cosmopolitan Governance' demi kemajuan desa. Di mana, 'Cosmopolitan Governance' sendiri sebenarnya merupakan konsep pengelolaan tata pemerintahan yang berorientasi pada penemuan nilai-nilai yang bisa diterima secara universal.

Anwar juga menambahkan bahwa terdapat beberapa Indikator yang menunjukkan tegaknya prinsip 'Cosmopolitan Governance' di desa atau dalam sebuah komunitas.

Baca Juga:Semua Kemewahan Ada di Desa, Gede Robi Ajak Pemuda Desa Berbangga Diri

Dr. Anwar Sanusi, Ph.D, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa. (YouTube)
Dr. Anwar Sanusi, Ph.D, Sekretaris Jenderal Kementerian Desa. (YouTube)

Beberapa di antaranya yakni yang pertama terciptanya keselamatan fisik warga masyarakat dari tindakan di luar ketentuan hukum.

Kemudian kedua ada keselamatan atas berkeyakinan tanpa ada nya paksaan, keselamatan keluarga dan keturunan, keselamatan harta benda dan milik pribadi di luar prosedur hukum, serta yang terakhir yakni keselamatan profesi.

"Kalau kelima indikator tadi sudah ada mendasar dalam kemasyarakatan, itu artinya kinerja dari tata pemerintahan desa tersebut sudah mengaplikasikan yang namanya 'Cosmopolitan Governance' secara optimal," sebut Anwar.

Untuk kedepannya, Anwar berharap lebih banyak lagi desa-desa yang menerapkan 'Cosmopolitan Governance' terlebih menyongsong tatanan Indonesia baru.

Menurutnya 'Cosmopolitan Governance' yang bersifat universal ini mampu meredam permasalahan-permasalahan di desa seperti money politic, rasisme, sekaligus menguatkan solidaritas antar warga.

Baca Juga:Sikapi Pandemi, Greg: Saatnya Pemuda Desa Bergerak dan Lakukan Langkah Ini

Webinar KKD 2020 seri. (YouTube)
Webinar KKD 2020 seri. (YouTube)

"Hal ini dapat dilakukan dengan bertahap dan perlahan, warga desa bisa memulai untuk hidup beradaptasi dengan cara menguatkan nilai-nilai universal yang sudah ada di lingkungan mereka," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini