SuaraJogja.id - Nasib nahas dialami seorang wanita paruh baya asal Yogyakarta. Wanita 56 tahun bernama Mujiwati terjatuh dari sepeda motor ketika membeli makan di warung wilayah Kampung Gendingan, Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Senin (27/7/2020).
Tewasnya Mujiwati sempat menggegerkan warga sekitar. Wanita tersebut sempat berusaha berdiri dan naik ke sepeda motor, tetapi tak kuat hingga kemudian meninggal.
"Iya benar ada orang meninggal, korban diketahui hendak membeli makan di warung yang ada di Ngampilan. Kejadian sendiri terjadi pukul 08.00 WIB," kata Kapolsek Ngampilan Kompol Hendro Wahyoni saat dihubungi SuaraJogja.id, Senin.
Ia melanjutkan, kejadian bermula saat korban pamit keluar rumah dengan tujuan hendak membeli makanan menggunakan sepeda motor. Namun setelah membeli makan dan akan menyalakan motor, korban tiba-tiba jatuh lemas. Peristiwa sendiri diketahui oleh saksi Hariadi Budi Santosa (43).
Baca Juga:Mengeluh Pusing Saat Belanja, Wanita Paruh Baya Tewas di Pasar Ngasem
"Saksi yang mengetahui korban terjatuh ingin menolong. Saat itu korban sudah jatuh dengan posisi duduk bersandar di sepeda motor dan masih sadarkan diri," jelas Hendro.
Di sisa tenaga yang ada, korban berusaha merayap dan berpegangan ke stang sepeda motor. Namun karena tidak kuat lagi berdiri, korban kemudian jatuh ke jalan dan pingsan.
"Saksi akhirnya meminta bantuan warga lain untuk mengangkat korban dari jalan. Selanjutnya, korban didudukkan di kursi sofa yang ada di rumah warga sekitar," ucapnya.
Saksi Hariadi juga mengecek saluran pernapasan korban. Namun rupanya korban sudah tidak bernapas. Kemudian Hariadi meminta tolong warga lain untuk menghubungi polisi serta dokter puskesmas.
"Setelah mendapat informasi itu, kami datang dan juga petugas kesehatan dari puskesmas Ngampilan langsung memeriksa korban," kata dia.
Baca Juga:Mendadak Muntah-muntah, Robert Tewas Terlentang di Pasar
Hasil pemeriksaan secara visual dan pengecekkan urat nadi, korban, yang diketahui belum membina rumah tangga ini, sudah mengembuskan napas terakhir beberapa menit sebelum petugas datang. Tim medis juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Petugas medis yang mengevakuasi korban menggunakan pakaian pencegahan Covid-19. Selanjutnya, korban dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memiliki sifat pendiam. Selama hidupnya, almarhum tidak pernah bercerita ke orang lain tentang penyakit yang dia derita.
"Korban sampai meninggal dunia belum menikah. Untuk sementara korban meninggal dunia karena sakit. Memang ada dugaan penyakit jantung. Namun, belum bisa dipastikan. Setelah dicek oleh dokter puskesmas, secara fisik luar tidak ditemukan jejak penganiayaan atau luka," ujar Hendro.