Lakukan Pelecehan Seksual, Bambang Mengaku Dihantui Fantasi Swinger

Pelaku sempat membuat pengakuan terkait curhat swingernya.

Galih Priatmojo
Senin, 03 Agustus 2020 | 09:53 WIB
Lakukan Pelecehan Seksual, Bambang Mengaku Dihantui Fantasi Swinger
Ilustrasi pelecehan seksual (Pixabay).

SuaraJogja.id - Seorang dosen alumnus UGM bernama Bambang Arianto mendadak viral usai riwayatnya yang melakukan pelecehan seksual secara tak langsung dengan cara curhat swinger terbongkar di media sosial.

Pria yang sempat mengajar di salah satu kampus Islam tersebut diketahui melakukan tindakan tak seronoh kepada puluhan perempuan yang kini telah menjadi alumnus UGM.

Serupa dengan kejadian Gilang dengan riset bungkus jariknya, Bambang diketahui juga memperdaya para korbannya dengan modus mencari bahan riset untuk bukunya.

Berdasar pengakuan salah seorang korban berinisial LA, ia sempat dihubungi pelaku lewat Facebook. Dari perkenalan tersebut, pelaku kemudian intens menghubungi korban.

Baca Juga:Menginap di Hotel dengan Istri, Pria Asal Sleman Mendadak Tewas

Kepada korban ia mengaku tengah melakukan riset untuk bahan materi bukunya mengenai perilaku swinger atau tindakan hubungan seksual dengan bertukar pasangan.

Tetapi cerita pelaku belakangan terasa janggal hingga korban kemudian secara tegas mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan tersebut tak sepantasnya diucapkan.

Sejak saat itu korban pun tak lagi merespon saat pelaku menghubunginya.

Korban pun menyadari bahwa pelaku memiliki semacam fetish atau gairah seksual yang timbul dari kondisi tertentu berupa cerita kehidupan seksualnya terhadap orang lain.

Setelah ramai jadi perhatian publik, Bambang Arianto pun kemudian membuat klarifikasi lewat sosial medianya yang saat ini sudah tak lagi bisa diakses. Tak hanya itu ia juga membuat video permohonan maaf yang sempat diunggah di Facebook.

Baca Juga:Kecelakaan di Sleman Tewaskan 1 Orang, Polisi Sebut Korban Tak Kantongi SIM

Dalam pengakuannya, Bambang menampik bahwa cerita swinger yang dicurahkannya itu adalah kebohongan yang ia buat berdasar film. Ia juga berdalih bahwa apa yang dilakukan itu semata untuk mengumpulkan bahan membuat buku.

"Tapi tujuan utama saya awalya curhat adalah untuk membuat jadi buku dengan langsung berperan meskipun terkadang saya sering curhat juga untuk mengetahui pendapat masayakat soal praktik ini," tulisnya.

"Tapi yang jelas demiAllah sampai detik ini saya tidak ada maksud untuk mengajak melakukan itu meskipun ada curhatan saya yang seolah2 berperan sebagai pelaku tapi tujuanya ingin tahu soal pendapat masyarakat secara langsung," tambah @BamsBulaksumur.

Selain itu, kata pelaku, sebenarnya ia tak pernah melakukan praktik swinger dan hanya berimajinasi tentangnya. Ia pun mengakui bahwa perilakunya tersebut tak sopan dan berjanji tak akan mengulanginya lagi.

"Dan sekali lagi saya memohon maaf atas kesalahan saya ini dan saya meminta temen2 yang pernah saya ajak diskusi memberikan maaf kepada saya. Terimakasih atas perhatianya ya temen2 dan saya mohon maaf semuanya ya atas kekhilafan saya ini !" tutupnya.

Tak cuma itu, pelaku juga membuat klarifikasi serta permintaan maaf yang disertai video di Facebook, Minggu. Lewat akun Bams Utara, ia menyampaikan pula bahwa selama ini sang istri tak mengetahui aksinya tersebut, dan kini ia berencana untuk menjalani terapi pada psikolog maupun psikiater.

"Terimakasih temen-teman yang sudah mau mendengarkan video ini. Saya membuat rekaman ini dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari siapapun.

Saya bambang Arianto ingin menjelaskan bahwa pernyataan saya mengenai rencana penelitian tentang swinger kepada banyak perempuan adalah bohong, karena sesungguhnya saya lebih ingin berfantasi swinger secara virtual semata. Hal itu dikarenakan kata swinger sering menghantui saya disetiap waktu.

Selain berfantasi secara virtual tentang swinger, saya juga pernah melakukan pelecehan secara fisik.

Secara khusus saya meminta maaf kepada seluruh korban baik dari kampus UGM Bulaksumur maupun yang lain yang pernah menjadi korban pelecehan saya baik secara fisik, tulisan maupun verbal sehingga menimbulkan trauma.

Saya juga minta maaf kepada NU dan UGM karena selama ini menyalahgunakan nama NU dan UGM dalam mencari target.

Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan kebohongan ini.
Apa yg saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh Istri saya.

Setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya dalam melakukan terapi secara intensif ke Psykolog maupun Psykiater agar bisa terbebas dari penyimpangan ini.

Kemudian terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi dan bila terbukti melakukan lagi saya siap menerima semuala konsekuensi hukum," tulis Bams Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini