Gelombang Tinggi Ancam Konservasi Penyu di Pantai Trisik Kulon Progo

Hingga saat ini jarak bibir pantai yang terkena abrasi dengan lokasi penangkaran penyu sendiri hanya berjarak tidak lebih dari 50 meter.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 04 Agustus 2020 | 20:17 WIB
Gelombang Tinggi Ancam Konservasi Penyu di Pantai Trisik Kulon Progo
Seorang warga sekitar Pantai Trisik Kulon Progo bersama petugas sedang memantau kondisi di sekitar area warung yang terhempas ombak besar, Rabu (27/5/20202). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Gelombang pasang kembali merusak fasilitas di pantai selatan Kulon Progo. Kali ini dilaporkan sebuah bangunan warung dan kolam renang di Pantai Trisik, Kapanewon Galur rusak setelah diterjang gelombang pasang pada Selasa (4/8/2020).

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo Aris Widiatmoko, saat dihubungi awak media, membenarkan laporan rusaknya beberapa fasilitas di Pantai Trisik tersebut. Dari laporan yang diterima Aris, diketahui bahwa peristiwa itu terjadi pada pagi hari tadi.

"Ombak besar langsung menghantam sebuah bangunan warung yang berada di pinggiran pantai. Selain itu, kolam renang yang ada di sekitar bibir pantai ikut disapu ombak itu," kata Aris.

Aris mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gelombang tinggi yang merusak fasilitas pantai tersebut. Kendati begitu, peristiwa itu mengakibatkan kerugian hingga jutaan rupiah.

Baca Juga:Hidup di Luar Area Konservasi, Ini Cara Agar Harimau Sumatera Tak Punah

Mengantisipasi datangnya warga yang penasaran dan mendekat di bibir pantai, sejumlah tim terkait yang terdiri dari Tim SAR, dibantu dengan jajaran Polsek Galur, bersama mengamankan lokasi di sekitarnya.

Sementara itu, salah satu anggota SRI Wilayah V Kulon Progo, Hendratmoko, mengatakan, dampak dari gelombang besar itu tidak hanya merusak fasilitas yang ada. Dampak lainnya yang cukup mengkhawatirkan adalah konservasi penyu yang ada di Pantai Trisik.

"Abrasinya menjadi makin luas dan makin mendekati tempat penangkaran penyu milik Konservasi Penyu Abadi Pantai Trisik. Kalau dibiarkan terus bisa mengancam tempat itu," kata Hendratmoko.

Dijelaskan Hendratmoko, hingga saat ini jarak bibir pantai yang terkena abrasi dengan lokasi penangkaran penyu sendiri hanya berjarak tidak lebih dari 50 meter. Menurut prediksi, gelombang pasang dengan ketinggian dua sampai tiga meter masih akan berlangsung. Hal tersebut dapat membuat abrasi di bibir pantai tersebut bakal semakin parah.

"Di sekitar lokasi abrasi sudah kita pasangi garis polisi mengantisipasi masyarakat agar tidak mendekat. Selanjutnya kami sudah laporkan kondisi ini ke atasan untuk ditindaklanjuti," tandasnya.

Baca Juga:Detik-Detik Gemuruh Ombak Besar Bikin Warga Gemetaran di Wisata Karanghawu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini