Cerita Dokter Anton Selama 5 Bulan Menangani Pasien Covid-19 di RSA UGM

dr Anton sempat merasakan takut saat menghadapi para pasien Covid-19

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 06 Agustus 2020 | 14:32 WIB
Cerita Dokter Anton Selama 5 Bulan Menangani Pasien Covid-19 di RSA UGM
Dokter spesialis THT RSA UGM, dr Anton Sony Wibowo berbincang dengan warganet di kanal YouTube UGM. - (YouTube/UGM)

SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) membagikan percakapan bersama Dokter Spesialis THT RSA UGM, dr Anton Sony Wibowo mengenai praktik pelayanan pasien selama pandemi Covid-19.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube UGM, dr Anton terlihat mengenakan APD level satu. Ia menyebutkan bahwa saat ini ia tengah berada di RSA UGM.

Selaku dokter spesialis Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT), Anton memiliki tanggung jawab untuk pelayanan swab test PCR setiap harinya.

Selama lima bulan sejak wabah merebak, Anton bertugas untuk melayani pasien yang akan melakukan test Swab PCR.

Baca Juga:Guru Besar UGM Cornelis Lay Meninggal Dunia di RS Panti Rapih Yogyakarta

Kemudian pasien di ICU yang membutuhkan bantuan untuk pembukaan jalur pernapasan. Terutama pasien yang menggunakan ventilator dalam jangka waktu yang lama.

Anton juga menyebutkan, bahwa ia masih menjalankan operasi terutama untuk di bagian kepala. Menjabat sebagai dosen di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) ia juga masih membantu mahasiswa dan melakukan penelitian dengan rekan-rekannya.

Sejak pandemi, ia mengaku memiliki waktu lebih lama berada di rumah sakit. Selain untuk menjalankan serangkaian tugas dan kewajibannya, Anton juga membutuhkan waktu untuk menggunakan APD dan melakukan dekontaminasi.

Mengaku tidak terlalu bermasalah dengan jam kerja yang dimiliki, Anton justru menyebutkan mengenai konsentrasi kerja yang berbeda dari sebelumnya.

Saat ini, ia dan rekan-rekannya menjadi lebih fokus dalam menjaga kesehatan dan kondisi tubuh masing-masing.

Baca Juga:Bambang Arianto Terjerat Pelecehan Seksual Swinger, Ini Respon UGM dan UNU

"Jadi memang tidak semua dokter atau tenaga medis yang diijinkan bertugas dengan area-area yang dekat dengan pasien covid-19," tutur Anton dalam siaran langsung tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini