Seperti Vero, Mina juga memiliki jiwa sosial tinggi. Brailleiant Indonesia adalah komunitas yang bergerak di bidang difabel netra. Komunitas ini didirikan oleh Vero, sementara Mina pernah menjabat sebagai ketua.
Proses menyumbang dan mengambil nasi di etalase sendiri cukup simpel. Awalnya, Vero memang mencoba untuk mengawasi etalase pertama. Namun, kehadirannya membuat orang lain segan mengambil.
Akhirnya, Vero memutuskan untuk memberikan imbauan, baik bagi orang-orang yang mengisi stok nasi maupun mereka yang mengambil nasi gratis. Meski tidak diawasi, Vero berharap agar imbauan itu bisa dipatuhi.
Bagi mereka yang ingin berbagi, dipersilakan untuk datang langsung ke etalase. Syaratnya, makanan yang diberikan harus bersih, halal, sehat, dibungkus, dan dilengkapi alat makan.
Baca Juga:Meski Pandemi Corona Belum Usai, Pasar Basah Ini Masih Jual Makanan Ekstrim
Sementara bagi yang ingin mengambil, wajib mengikuti syarat maksimal satu orang ambil satu dan tidak mengambilkan orang lain. Vero lebih memilih setiap orang mengambil untuk diri mereka sendiri.
"Tujuan utama kita adalah berbagi, jadi semakin banyak yang ambil semakin baik, jangan cuma satu orang saja yang kenyang," kata Vero.
Untunglah, gerakan Tempat Nasi Gratis Jogja mulai dikenal dua bulan kemudian. Selain mendapat sumbangan etalase gratis dari temannya, donasi terus mengalir hingga sekarang.
Etalase juga bukan satu-satunya cara Vero dan komunitasnya untuk berbagi. Sejak tahun 2019, Vero dan teman-temannya sudah melakukan kunjungan ke panti jompo, panti asuhan, dan kegiatan khusus misalnya saat hari besar.
Salah satu contohnya, Vero menggunakan momen bulan puasa kemarin untuk bagi-bagi nasi selama 30 hari penuh di berbagai titik di Yogyakarta.
Baca Juga:WHO: Meski Pandemi Covid-19, Vaksinasi Influenza Harus Tetap Jalan!
Terkadang, Vero juga ikut membeli atau nglarisi dagangan para penjual. Alasannya, Vero ingin mengapresiasi mereka yang masih gigih berjualan dan bekerja bahkan di masa pandemi.