SuaraJogja.id - Puluhan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama petugas PT Dirgantara Indonesia (DI) terlihat tengah bersiaga di salah satu sudut Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala, Yogyakarta.
Sambil memegangi seutas tali yang sudah terkait dengan sayap pesawat Gatotkaca, para prajurit tersebut bergeser mundur menarik tali tambang tersebut mengikuti instruksi salah seorang pimpinan yang berdiri tak jauh dari lokasi.
Dibantu dengan alat berat berupa crane, setahap demi setahap, sayap-sayap tersebut berhasil dirakit ulang ke badan pesawat.
Ya, pesawat asli karya bangsa Indonesia N-250 Gatotkaca Jumat subuh kemarin telah mendarat sempurna di Kota Pelajar tanpa kerusakan apapun.
Baca Juga:Kakak Sri Sultan HB X Wafat, Keraton Jogja Larang Bunyikan Gamelan
Burung besi pertama buatan Indonesia hasil tangan ulet mantan Presiden RI ke-3, BJ Habibie itu baru saja menempuh perjalanan jauh dari Bandung menuju Yogyakarta untuk dipensiunkan di Museum Pusat TNI AU.
Dibongkar di Landasan Udara Husein Sastranegara, Bandung pada 13 Agustus 2020, pesawat N-250 Gatotkaca kemudian baru dikirim ke Yogyakarta melalui jalur darat pada Kamis (20/8/2020) malam.
"Pukul 01.00 wib kami berangkat dari Bandung menuju Yogyakarta. Hampir 27 jam perjalanan kami lalui, memang ada kendala dan semuanya dapat diselesaikan dengan bantuan aparat di jalan, pihak Jasa Marga, Polda di tiap daerah," ujar Kadispen Angakaran Udara (AU) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Ardiyanto ditemui di museum setempat, Sabtu.
Setelah dinyatakan pensiun dan siap dimuseumkan, ternyata perjalanan N-250 Gatotkoco menuju Yogyakarta menyisakan berbagai kisah unik.
Sepanjang 567 kilometer sang Gatotkoco dikawal hingga ke Yogyakarta, Fajar menyebut bahwa ada cerita lucu yang dia saksikan. Mulai dari guyonan pesawat yang salah jalur, pilot yang kesasar sampai hampir tersangkut di beberapa pintu tol.
Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Minggu 23 Agustus 2020
"Ada beberapa pintu tol yang tidak bisa dilewati pesawatnya. Nah diatur bagaimana pesawat bisa lewat. Jadi cari jalur yang lebih lebar. Ada sempat yang hampir nyangkut di pintu tol Banyumanik dan Kalikangkung, tapi semua bisa diselesaikan," kata Fajar yang ikut mengawal perjalanan N-250.
- 1
- 2