SuaraJogja.id - Satu lagi partai politik memutuskan untuk merapatkan dukungan ke bakal pasangan calon Suharsono-Totok Sudarto (Noto) di Pilkada Bantul 2020.
Partai tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secara resmi memberikan surat rekomendasi kepada Bupati incumbent tersebut.
Ketua DPD PKS Bantul Amir Syarifuddin mengatakan dukungan yang akhirnya diberikan kepada paslon Noto bukan tanpa alasan.
Pasalnya pihaknya harus melalui proses yang cukup panjang di internal partai untuk mendapatkan satu suara yang bulat dalam Pilkada Bantul tahun ini.
Baca Juga:Film Tilik Trending Angkat Pariwisata Bantul, Intip Keindahan Wisatanya
"Salah satu alasannya adalah kami yang masih ingin menagih janji beliau terkait dengan pendidikan gratis, kedua kesehatan tercukupi. Saat ini masih kurang jadi kami ingin menagih janji itu di kepemimpinan beliau saat menjabat lagi," ujar Amir, kepada SuaraJogja.id, Minggu (23/8/2020).
Kendati dianggap sudah cukup berhasil pada lima tahun kepemimpinannya, Amir mengaku masih ingin melihat beberapa program yang perlu disempurnakan lagi.
Selain itu survei yang dilakukan dilakukan oleh internal partai juga masih meyakini bahwa Suharsono masih dibutuhkan untuk terus membangun Bumi Projotamansari.
Tidak hanya itu saja, Amir menuturkan faktor lain yang juga cukup penting adalah track record atau jejak kepemimpinan Suharsono dalam lima tahun ke belakang. Menurutnya selama lima tahun Suharsono memimpin, Pemerintahan Kabupaten Bantul tidak pernah terjerat oleh kasus hukum.
"Bisa kita lihat sendiri, kasusnya zero, tidak ada yang bersinggungan dengan hukum. Bahkan juga selama ini tidak ada pejabat yang sampai dijadikan tersangka. Sesuai dengan moto partai PKS yang bersih, peduli dan profesional," ucapnya.
Baca Juga:Sehari Dua Kali, Kebakaran di Bantul Hanguskan Rumah dan Rumpun Bambu
Amir mengungkapkan keberhasilan lain dalam masa pemerintahan Suharsono yakni dapat menjaga keutuhan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu dibuktikan dengan penerbitan izin pendirian lebih dari 30 rumah ibadah non-muslim di Bantul.
"Ini yang semakin memperkuat komitmen PKS, bagaimana kehidupan antar umat beragama harus guyup rukun. Suharsono sangat berani dengan urusan itu," tegasnya.
Terkait dengan jumlah suara yang akan diberikan PKS untuk pasangan Noto pada 9 Desember mendatang, jika mengacu pada perolehan suara hasil pemilihan legislatif tahun 2019 lalu, Amir mengatakan PKS mempunyai lebih dari 70.000 suara. Jumlah suara itu tercatat di Bantul Barat dan Bantul Timur.
Ditegaskan Amir, suara PKS cukup solid untuk mendukung paslon Noto. Hal itu dibuktikan dalam pileg yang berhasil menempatkan PKS diurutan ke kedua perolehan suara terbanyak di DIY. Amir juga tidak segan-segan untuk menindak tegas kader PKS yang tidak satu suara dengan keputusan partai.
"Kalau sudah ada instruksi dari ketua DPW [Dewan Pimpinan Wilayah) DIY tidak akan ada kader yang berkhianat. Kalau ada yang berkhianat, kepada keputusan DPD PKS, akan langsung diberikan sanksi yang tegas berupa pemecatan. PKS butuh komitmen untuk berjuang memakmurkan rakyat," pungkasnya.