"Kunci Gunungkidul maju karena pariwisata, sehingga menjadi lebih dikenal di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia. Sepuluh tahun lalu hanya 1 juta orang wisatawan. Namun, saat ini sudah 5 juta. Ini bukti keberhasilan pemerintahan daerah, yaitu Immawan, yang menjadi wakil bupati, dan selama 10 tahun tidak ada gesekan, berarti antara bupati dan wakil bupati maka itu menunjukkan kualitas keduanya," tegasnya.
Mbah Bardi mengungkapkan, Partai NasDem memilih pasangan ini berdasarkan survei melalui lembaga survei independen yang sudah dilakukan selama beberapa kali.
Dari hasil survei tersebut, yang menduduki ranking pertama adalah Badingah, yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Gunungkidul, tetapi sudah tidak diusung kembali karena sudah dua periode menjadi bupati.
Kemudian survei terbanyak kedua adalah Wahyu Purwanto, kemudian Immawan wahyudi. Karena alasan keluarga, Wahyu Purwanto, ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengundurkan diri, sehingga pilihan jatuh ke Immawan Wahyudi.
Baca Juga:Pamit Mundur, Sutrisna Wibawa Berhenti Jadi Rektor UNY
"Ibu Badingah dan Pak Wahyu Purwanto mengusulkan Pak Immawan menjadi calon bupati," ungkapnya.
Untuk Martanty, Subardi mengatakan, kepentingan perempuan sudah terwakili. Martanty adalah warga asli Gunungkidul yang sudah lama tinggal di Jawa Timur dan ingin membantu membangun wilayah ini.
Keduanya memang bukan sebelumnya bukan kader Partai NasDem, tetapi karena menunjukkan kualitas, maka Partai NasDem mantab mengusungnya.
Dewan Penasihat Partai NasDem Gunungkidul Wahyu Purwanto mengatakan, seluruh komponen harus merapatkan barisan untuk memenangkan Immawan-Martanty. Oleh karena itu, seluruh relawan yang sebelumnya menjadi tim pemenangan 'relawan Panca Manggala' diserahkan sepenuhnya kepada Partai NasDem untuk memenangkan pasangan ini.
"Immawan calon yang berkualitas dan sudah terbukti kinerjanya," kata dia.
Baca Juga:Profil Immawan Wahyudi, Nyabup Ditinggal PAN di Pilkada Gunungkidul 2020
Ketua Tim Pemenangan Partai NasDem Gunungkidul Suharno juga mengatakan, pilkada kali ini tidak akan mudah jika tidak ada kerja sama. Keberadaan kiai dan ustaz yang mendukung pasangan ini menjadi inspirasi Partai NasDem untuk memunculkan tagline 'Bismillah Gaas'. Dengan kehadiran para kiai dan ustaz, secara otomatis pasangan ini didukung oleh para kaum agamis.