SuaraJogja.id - Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi kini kembali maju dalam hajatan Pilkada Gunungkidul 2020. Saat ini sang bakal calon bupati (cabup) diusung oleh partai besutan Surya Paloh NasDem, berdampingan dengan kader Partai Golkar, Martanty Soenar Dewi. Padahal, lelaki yang telah menjabat wakil bupati selama dua periode ini adalah kader PAN.
Immawan Wahyudi sendiri tak diusung dan tak mendapat rekomendasi dari partainya. Lelaki ini bahkan sempat tak memiliki kendaraan politik untuk Pilkada Gunungkidul nanti, hingga akhirnya, ipar Jokowi, Wahyu Purwanto, mundur dari bursa pencalonan bupati di Partai NasDem karena diminta Jokowi.
Wakil Bupati Gunungkidul ini justru dideklarasikan Partai NasDem bersama Martanty Soenar Dewi. Sementara PAN, tempatnya bernaung, lebih memilih mantan Rektor UNY Sutrisna Wibawa, yang berdampingan dengan Ketua DPD PAN Bantul Mahmud Ardi Widanto, sebagai calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Gunungkidul tahun ini.
Sejatinya, Immawan memiliki jabatan penting di internal PAN DIY, yakni sebagai Dewan Kehormatan. PAN sendiri mengakui bahwa Immawan masih memiliki massa pendukung setia dari kader partai besutan Amien Rais ini.
Baca Juga:Dapat Dukungan dari NasDem, Sri Muslimatun Pede Hadapi Pilkada Sleman
Ketua DPD PAN Gunungkidul Arif Setiadi bahkan menyebut, ada mekanisme partai di mana yang tidak menjalankan amanah partai akan mendapat ganjaran, di antaranya sanksi pemecatan.
Namun khusus untuk Immawan, karena berlabuh atau bersedia diusung partai lain, maka secara otomatis membuatnya bukan lagi sebagai kader PAN.
"Partai tidak perlu repot-repot melakukan prosedur merespons pilihan Immawan," ujar Arif, Senin (31/8/2020) petang di Kapanewon Karangmojo.
Dalam kasus Immawan, kata dia, sudah otomatis, PAN bukan rumah lagi bagi wakil bupati ini. Keanggotaan Immawan di tubuh PAN otomatis gugur. Immawan dianggap tidak lagi tercatat sebagai Kader PAN yang telah membesarkannya.
Berkaitan dengan majunya Immawan dengan partai lain, Arif menandaskan, hal tersebut adalah hak Immawan. Sebab dalam negara demokrasi, masing-masing warga negara punya hak politik dan pilihan politik.
Baca Juga:Diusung NasDem, Immawan dan Martanty Belum Mundur dari Partai Masing-masing
Ia pun tidak mempermasalahkan dengan majunya Immawan menggunakan kendaraan partai lain.
"Kita sama sekali tidak mempersoalkan jika Immawan berada pada rel yang berbeda," tambahnya.
Ketua Pemenangan Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanta ini mengakui, majunya Immawan dengan kendaraan partai lain membawa friksi tersendiri di tubuh PAN.
Namun, ia tetap optimis soliditas PAN masih terjaga dengan baik, dani ia juga menandaskan, sebagian besar pengurus dan kader masih satu komando dengan keputusan DPP.
"Keluarga besar PAN Gunungkidul menerima dan menyetujuinya," tegasnya.
Namun demikian, jika ada kader atau pengurus partai yang tidak secara langsung ikut dalam kontestasi Pilkada, tetapi kemudian sengaja mendukung calon lain, maka akan ada sanksi berupa peringatan baik lisan maupun tertulis. Bahkan sanksi yang terberat tentu dicabut kartu keanggotaannya.
Kontributor : Julianto