Bersua Didik Nini Thowok, Seniman Tari Legendaris Indonesia

Eyang Didik Nini Thowok bercerita soal aktivitasnya selama pandemi dan tanggapannya mengenai trend di sosial media.

Dany Garjito | Hernawan
Selasa, 01 September 2020 | 20:49 WIB
Bersua Didik Nini Thowok, Seniman Tari Legendaris Indonesia
Didik Nini Thowok saat ditemui SuaraJogja pada Selasa (25/8/2020).

Sebenarnya udah rencana ada job di China lanjut ke Hongkong, tapi tiba-tiba merebak corona yang tidak terduga. Dan nggak terhitung memang ada beberapa acara manten dan bookingan lain.

Selama empat bulan vacum di tengah pandemi, aktivitas Eyang apa saja?

Setiap harinya merapikan ruang koleksi karena memang kedepannya sedang menyiapkan "Omah Koleksi". Barang-barangnya belum ditata semua, masih berantakan karena Eyang masuk ke sini baru 1 Mei. Sebelumnya tidak di sini dan barang koleksi ini dititipin di rumah teman. Ada dua teman. Yang satu memakan 2 garasi full, satunya lagi cuma satu garasi full. Jadi ada 3 gudang ya. Gak enak kan titip hampir setahun. Habis itu Mei tanggal 1 harus sudah pindah ke sini. Dulu Masih kelihatan seperti kapal pecah, sampai bingung mau merapikan yang mana dulu. Saya dibantu 3 orang. Kebetulan Eyang punya 3 adik yang tinggalnya tidak terlalu jauh. Tiap hari mereka datang dan membantu karena karyawan udah libur, dirumahkan semua. Merapikannya pelan-pelan. Gak tau ya selama sekian bulan sekarang ya sudah lumayan tertata. Tapi ya belum selesai.

Didik Nini Thowok membawakan tari Jathilan di Hartono Mall untuk rayakan kemerdekaan Indonesia. - (YouTube/didikninithowok)
Didik Nini Thowok membawakan tari Jathilan di Hartono Mall untuk rayakan kemerdekaan Indonesia. - (YouTube/didikninithowok)

Apakah selama pandemi muncul ide atau inisiatif karya baru?

Baca Juga:Pentas di Tengah Pandemi, Didik Nini Thowok: Tidak Bisa Tampil Loss

Banyak, seperti yg kemarin di Hartono Mall itu kejadiannya juga baru pas masa pandemi. Kebetulan punya temen dari Ponorogo sudah kesini sebelum pandemi. Memang sudah pernah ngobrol kalau suatu saat saya mau ngundang beliau, mau saya ajak menari bareng Jathilanan Ponorogo. Ternyata Sebulan yang lalu beliau sudah berani ke Jogja karena new normal kan. Ya sudah garap. Kemarin juga sudah banyak yang minta Eyang untuk tampil, ada dari kemdikbud, Balai Pelestarian Nilai Budaya, Komunitas Hindu Dharma Indonesia, BPIP, banyak. Tapi lewat daring aja.

Sejak kapan Eyang mulai ikut trend dan memakai media sosial?

Eyang emang selalu mengamati perkembangan di masyarakat, saya selalu berusaha mengikuti. Makanya eyang punya website, itu dari tahun 90-an mungkin, awal website masuk ke Indonesia, yang waktu itu masih di handle oleh Jakarta karena dulu ada 1 company yang mengurusi itu.

Sampai ketipu dulu, karena masih gaptek jadi dikerjain, Eyang upload foto baru bayar 150.000 gitu, pokoknya bayar gitu, jadi Eyang kayak gaji mereka kan ya. Terus gimana caranya Eyang belajar sendiri. Alamat web Eyang malah dijual. Ada ya orang Indonesia yang kelakuannya kayak gitu. Setelah dilacak sama teman Eyang dari Amerika, ternyata dijualnya di Australia. Waktu ditanya berapa belinya, woh berapa juta, banyak kalau tahun itu.

Lalu kalau YouTube ternyata eyang sudah mulai sejak tahun 2008 atau 2006 gitu, karena Eyang bikin pagelaran pentas itu sudah masuk ke Youtube. Tapi waktu itu tidak tahu kalau bisa dimonetize, bisa ngehasilin duit, dulu YouTube ya untuk ngeshare video pentas biar orang luar bisa nonton itu. Memang ada dampaknya juga seperti ada undangan ke beberapa universitas di Amerika, Jepang, Eropa karena lihat di YouTube Eyang awalnya. Jadi video di YouTube waktu itu hanya untuk promosi.

Baca Juga:Vakum Lama Akibat Corona, Didik Nini Thowok Muncul Bawakan Tari Ponorogo

Tapi sejak pandemic covid-19 ini, Eyang baru tahu kalau Youtube itu menghasilkan. Baru kemudian Yayasan yang membantu saya, dia ngecek ternyata subscribernya udah 22.000 sekian. Maret kemarin digarap lebih serius, hingga sekarang udah bisa menghasilkan. Bayangkan baru 5 bulan, ya belum dapat banyak tapi paling tidak udah bisa diaktifkan. Itu yang turun tangan yayasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak