"Dan itu sih enggak ada apa-apa, baru jam 11 malem itu gue dapat kabar. Kalau di kamar ini tuh baru pada berantem berisik gitulah. Karena gue dapet laporan dari kamar sebelah dan itu baru satpam naik ke atas," terang suara dalam video.
Dikatakan bahwa pihak hotel tidak mengetahui penghuni kamar itu keluar karena kendaraannya masih ada di parkiran, sehingga mereka berpikir, penghuninya masih ada. Namun saat dilihat ke dalam, kamar rupanya sudah tidak berpenghuni dan kondisi kamar sangat berantakan.
Ketika dicek dari CCTV pun tidak terlihat penghuni kamar yang keluar meninggalkan kamar hotel. Pegawai hotel sempat berpikir, jangan-jangan penghuni tersebut dibuang ke tanah kosong di samping hotel. Namun, saat dicek tidak ditemukan apa-apa di lokasi tersebut.

Lihat kondisi kamar hotel selengkapnya DI SINI.
Baca Juga:Perketat Protokol Kesehatan, OYO Hadirkan Fitur Check-In Tanpa Sentuhan
Kerugian yang ditimbulkan dari hal tersebut cukup besar. Selain noda darah yang sulit dihilangkan, barang-barang fasilitas dalam kamar yang sudah rusak parah, sehingga pihak hotel sepakat, jika dalam dua hari tamu tersebut tidak kembali, mereka akan menjual kendaraannya.
Selang dua hari kemudian, datang seorang anak sekolah yang mengaku sebagai teman dari orang yang menyewa kamar tersebut. Dalam tulisannya disampaikan bahwa ternyata penghuni kamar tersebut tengah koma di rumah sakit karena kepalanya bocor terbentur meja kaca hotel yang pecah.
"Jadi ternyata yang check in itu bukan anak sekolahan, dia mahasiswa tahun 1999. Sedangkan si anak sekolah itu cuma disuruh buat ngambil kendaraan yang ketinggalan," imbuhnya.
Ketika diintergorasi pihak hotel, anak itu mengaku bahwa penghuni kamar tersebut hanyalah teman bermain di tempat nongkrong. Saat melihat video kondisi kamar yang ditinggalkan, mereka juga terkejut kenapa kondisinya bisa separah itu. Pihak hotel mencoba menanyakan kronologi hingga kamar yang mereka sewakan bisa rusak sedemikian rupa. Anak-anak sekolah itu hanya menyampaikan bahwa benar penghuni kamar tersebut berkelahi dengan rekannya.
Sebelumnya, pihak hotel memang melarang tamu membawa beberapa benda yang ditemukan di lokasi. Sayangnya, saat tamu sudah masuk ke dalam kamar, mereka tidak memiliki otoritas untuk melakukan pelarangan maupun menegur penghuni kamar secara langsung.
Baca Juga:Gerbong Pendukung Sutrisna Wibawa dari Gerindra Menyeberang ke Sunaryanto
Akhirnya, pihak hotel menyampaikan agar anak sekolah tersebut membayar denda sewa atas kerusakan yang dialami pemilik hotel. Mereka juga mengganti semua fasilitas yang ada dalam ruangan tersebut karena noda darah yang ditinggalkan tidak bisa benar-benar hilang. Selain itu, mereka juga meminta agar anak-anak tersebut tidak lagi datang ke hotel mereka.
- 1
- 2