Keesokan paginya, enam orang artis tersebut sudah bisa menerima hasil swab test yang mereka jalani. Irfan Hakim menjadi yang pertama menerima hasil melalui pesan elektronik. Ayah lima orang anak ini lantas menyampaikan kepada rekan-rekannya lewat panggilan video.
Irfan menjelaskan bahwa hasil swab bisa diterima dengan segera karena dipercepat. Menggunakan jasa Assa'adah Medical Center, sampel lendir rombongan artis itu dikategorikan mendesak, sehingga bisa mendapatkan hasil lebih cepat.
"Mak, bisa ke Jogja Mak. Empat-empatnya semua negatif," ujar irfan kepada Soimah melalui video call.

Lihat proses swab test Soimah DI SINI.
Baca Juga:Tak Cuma Satu, 4 Pasien Positif Covid-19 di Bantul Meninggal Tanpa Komorbid
Mendengar kabar dirinya dan rombongan negatif, Soimah bersorak kegirangan. Ia sempat meyakinkan kembali apakah Irfan bersungguh-sungguh dengan jawaban yang diberikan. Setelah yakin, terlihat Soimah mengusap hidung dan menutup kedua matanya, seolah menangis haru.
Selain Soimah, Nassar juga menangis ketika mendengar hasil miliknya adalah negatif. Bertiga dengan dua orang asistennya, Nassar sempat deg-degan ketika Irfan mencoba bercanda dengan hasil swab test milik pelantun "Mati Lampu" tersebut.
Melihat Nassar menangis karena dikerjai oleh Irfan, Soimah tertawa kencang. Selesai membicarakan hasil swab test hari sebelumnya, Irfan kembali menanyakan mengenai rencana Soimah untuk kembali ke kota gudeg.
Soimah mengaku belum mengetahui dan masih bimbang apakah ia akan kembali ke Jogja atau masih menetap di Jakarta. Nassar sendiri meminta Soimah untuk tetap berada di Jakarta. Menurutnya, jika Soimah pulang ke rumah, akan sulit baginya untuk kembali ke ibu kota.
Sejak diunggah pada Jumat (17/9/2020), video tersebut sudah ditonton 179 ribu kali. Ada 6.000 lebih yang menekan tanda jempol dan 93 lainnya tidak menyukai. Dari ratusan komentar, ada beberapa yang menyarankan Soimah agar tidak pulang kampung demi menyelesaikan tayangan program televisi.
Baca Juga:Ongkos Murah, Warga Bantul Kini Bisa ke Bandara YIA Naik Bus DAMRI