Jamasan Pendiri Gunungkidul Tutup Bulan Suro, Pusaka Spesial Dikeluarkan

Berbeda dengan jamasan- jamasan pusaka yang dimiliki oleh Demang Wonopawiro sebelumnya, kali ini hampir semua pusaka peninggalan Demang Wonopawiro dikeluarkan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 18 September 2020 | 19:19 WIB
Jamasan Pendiri Gunungkidul Tutup Bulan Suro, Pusaka Spesial Dikeluarkan
Keluarga Raden Ngabehi Wonopawiro Demang Pademangan Piyaman, pendiri Kabupaten Gunungkidul, ziarah ke makam Ki Demang Wonopawiro, Kamis (17/9/2020), setelah melakukan jamasan atau pembersihan pusaka pada hari-hari terakhir bulan Suro. - (SuaraJogja.id/Julianto)

Gusti Kukuh Hestarining atau Gusti Ning mengatakan, dengan jamasan ini, diharapkan masyarakat, terutama di Gunungkidul, bisa meneladani kembali semangat perjuangan Ki Demang Wonopawiro, sosok lelaki yang mampu membuka Alas Nongko Doyong hingga menjadi Kabupaten Gunungkidul.

"Raden Demang Wonopawiro adalah tokoh yang juga berjuang melawan VOC," terangnya.

Demang Damar atau Demang Wonopawiro bermodal tekad meyakinkan diri. Aapabila harus mati saat membuka hutan tersebut, maka itu pun sebagai wujud pengorbanan demi titah sang raja. Apabila berhasil, maka itu sebagai wujud bakti dirinya pula terhadap kerajaan, seraya berharap siapa tahu anak cucu kelak ikut merasakan atau menikmati ketika wilayah itu menjadi kota atau wilayah yang makmur.

Menurut riwayat yang ada, upaya Demang Damar dan para pengikutnya dalam membuka hutan tersebut berhasil. Sang Raja Yogyakarta menghargai keberhasilan Demang Damar dan memberikan nama baru kepadanya menjadi Wanapawira. Wana berarti hutan, sedangkan Pawira mengandung arti kaprawiran, atau sifat kesatria atau pemberani.

Baca Juga:Perayaan 10 Muharram Diwarnai Bentrokan Muslim Khasmir dan Polisi

Sebagai hadiah, tawaran menjadi pemimpin atau bupati pun disampaikan, tetapi Wanapawira menolak jabatan tersebut. Wanapawira hanya meminta, biarlah anak keturunannya ke|ak ikut merasakan kemakmuran atau kamukten atas pembukaan permukiman baru pusat pemerintahan kadipaten di kawasan Pegunungan Sewu ini.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak