Gusti Kukuh Hestarining atau Gusti Ning mengatakan, dengan jamasan ini, diharapkan masyarakat, terutama di Gunungkidul, bisa meneladani kembali semangat perjuangan Ki Demang Wonopawiro, sosok lelaki yang mampu membuka Alas Nongko Doyong hingga menjadi Kabupaten Gunungkidul.
"Raden Demang Wonopawiro adalah tokoh yang juga berjuang melawan VOC," terangnya.
Demang Damar atau Demang Wonopawiro bermodal tekad meyakinkan diri. Aapabila harus mati saat membuka hutan tersebut, maka itu pun sebagai wujud pengorbanan demi titah sang raja. Apabila berhasil, maka itu sebagai wujud bakti dirinya pula terhadap kerajaan, seraya berharap siapa tahu anak cucu kelak ikut merasakan atau menikmati ketika wilayah itu menjadi kota atau wilayah yang makmur.
Menurut riwayat yang ada, upaya Demang Damar dan para pengikutnya dalam membuka hutan tersebut berhasil. Sang Raja Yogyakarta menghargai keberhasilan Demang Damar dan memberikan nama baru kepadanya menjadi Wanapawira. Wana berarti hutan, sedangkan Pawira mengandung arti kaprawiran, atau sifat kesatria atau pemberani.
Baca Juga:Perayaan 10 Muharram Diwarnai Bentrokan Muslim Khasmir dan Polisi
Sebagai hadiah, tawaran menjadi pemimpin atau bupati pun disampaikan, tetapi Wanapawira menolak jabatan tersebut. Wanapawira hanya meminta, biarlah anak keturunannya ke|ak ikut merasakan kemakmuran atau kamukten atas pembukaan permukiman baru pusat pemerintahan kadipaten di kawasan Pegunungan Sewu ini.
Kontributor : Julianto