SuaraJogja.id - Di saat tak sedikit instansi lebih sering enggan mengakui kesalahan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta justru memilih jalan berbeda.
Hanya gara-gara gagal menemukan kunci warga yang jatuh ke dalam selokan, mereka dengan rendah hati meminta maaf secara terbuka lewat Instagram resminya.
"Sudah segala ilmu kami keluarkan dari mulai debus sampai rawa rontek. Kami minta maaf," tulis akun resmi @damkarjogjaistimewa dalam unggahannya.
Dengan gaya kocak nan dramatis, para petugas menggambarkan pencarian itu bak misi heroik. Walaupun akhirnya harus pulang dengan tangan hampa sebab tak berhasil menemukan kunci yang dimaksud.
Baca Juga:Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
Kepala Dinas Damkarmat Kota Yogyakarta, Taokhid, menyebut permintaan maaf terbuka itu adalah bentuk kejujuran dan penghargaan kepada masyarakat.
"Jadi itu kan manusiawi, kami kan punya tugas terkait dengan upaya-upaya membantu masyarakat untuk menyelamatkan atau menemukan sesuatu yang itu merupakan permintaan atau juga permintaan layanan dari masyarakat. Tapi kan tidak semua bisa kita tangani secara ya sesuai harapan kadang," kata Taokhid saat dihubungi wartawan, Jumat (22/8/2025).
Diungkapkan Taokhid bahwa permintaan pencarian kunci itu dilaporkan oleh seorang warga tepatnya di wilayah Pakuncen, Kota Yogyakarta.
Ia tak menampik bahwa petugas Damkarmat pun kesulitan dalam pencarian kunci tersebut.
Apalagi selokan atau got itu tertutup beton dan hanya ada lubang kecil. Jika merusaknya begitu saja justru akan menimbulkan permasalahan baru.
Baca Juga:UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
"Ya ini sesuatu yang wajar kalau kami juga mempunyai keterbatasan, pada intinya seperti itu. Terus terang saja kalau tidak mampu ya kita ngomong apa adanya, prinsipnya begitu," ujarnya.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa para petugas juga tetap hanyalah manusia biasa yang tidak bisa memenuhi semua ekspektasi warga.
"Iya mestinya begitu [petugas damkar juga manusia biasa], kita tidak sempurna to," tambahnya.
Meski begitu, ia bilang warga yang kehilangan kunci pun bisa menerima kondisi tersebut usai diberikan penjelasan lebih lanjut.
"Ya dengan edukasi dengan pendekatan warga bisa memaklumi atau memahami kesulitan yang dimaksud, yang jelas menyampaikannya secara humanis," ungkapnya.