“Pokoknya ceritain saja keadaannya, nanti kita bantu sama-sama. Jadi, panita yang mengundang dan Kiai Kanjeng bakal menjadi satu tim. Bukan pengundang dan penyelenggara, tapi satu kesatuan. Selanjutnya, kita bisa persembahkan yang sebaik-baiknya pada masyarakat,” sambungnya.
Pria yang sempat berkuliah di UGM ini juga melemparkan gurauan, yakni seandainya pengajian dia dan Kiai Kanjeng dikenai tarif, maka nominalnya pasti sangat tinggi.
“Kalau kamu mau bayar Kiai Kanjeng, sebenarnya, mohon maaf, kamu enggak bakal kuat. Apalagi ditambah bayar tarif aku. Pasti mahal sekali. Soalnya kenapa? Aku enggak tahu harga pasaran. Kita cuma tahu harga sesuatu yang diperjualkan, sedangkan aku enggak pernah jual diriku sendiri,” ujar Cak Nun.
Itulah mengapa, kata dia, masyarakat yang hendak mengundangnya tak perlu bertanya mengenai tarif ataupun bayaran.
Baca Juga:Naik Pamor, Segini Tarif Fantastis Lesty Kejora Sekali Nyanyi
“Sejujurnya, aku enggak mau apa-apa. Kalau kamu mau aku datang [ke acaramu], undang saja, enggak usah bicara uang. Lagian emang uang yang kamu puna berapa? Kan begitu,” imbuhnya, membuat penonton tertawa.