Di Depan Bobby Nasution, Fahri Hamzah Beberkan Cara Menangi Pilkada Medan

Fahri Hamzah sampaikan beberapa tips agar pasangan Bobby-Aulia memenangi Pilkada Medan

Galih Priatmojo
Senin, 28 September 2020 | 08:32 WIB
Di Depan Bobby Nasution, Fahri Hamzah Beberkan Cara Menangi Pilkada Medan
Fahri Hamzah saat deklarasi dukungan Partai Gelora untuk pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman. (YouTube/Fahri Hamzah Official)

SuaraJogja.id - Bobby Nasution yang merupakan mantu dari Presiden Joko Widodo mendapat tambahan dukungan dari partai non parlemen yakni Partai Gelora dalam menghadapi Pilkada Medan.

Dalam kesempatan deklarasi, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah siap jadi guru politik pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rahman dalam menghadapi gempuran politik.

Fahri mengklaim sudah cukup asam garam dalam menghadapi gempuran di dunia politik. Makanya dia siap berbagi pengalaman kepada Bobby dan Aulia.

“Ada kesan kemarin abang (Bobby dan Aulia) itu low profile, mungkin banyak dapat gempuran. Kalau belajar gempuran, belajar sama saya,” ujar Fahri seperti dikutip dari Hops.id - Jaringan Suara.com.

Baca Juga:Tambah 20 Kasus Baru, Pasien COVID-19 di DIY Tembus 2.519 Orang

Mantan Wakil Ketua DPR itu berpesan kepada Bobby dan Aulia agar terus fokus dengan visi mereka membangun Kota Medan. Jangan pedulikan suara-suara yang mengalihkan fokus mereka untuk Kota Medan.

Fahri meminta pasangan ini jangan pedulikan omongan orang, yakini apa yang diyakini dan jalankan. Sebab menurut Fahri, prinsip itulah yang membuat kita menang.

“Orang selalu ingin kita tak pegang pendirian kita, orang ingin supaya kita tak konsentrasi dan buyar,” jelasnya.

Dalam dinamika masa kini yang tak lepas dari media sosial, Fahri juga berpesan kepada Bobby dan Aulia agar tetap fokus. Media sosial jangan menjadikan pasangan ini baper.

“Jangan terlalu dengar sosial media ini. Ini kan nggak ada rakyatnya. Cuma tombol-tombol pencet-pencet, nggak jelas ini,” katanya.

Baca Juga:Update Covid-19 di DIY, Sebanyak 40 Pasien Dinyatakan Sembuh

Meski demikian, Fahri mengatakan tim Bobby-Aulia tak lantas absen di dunia media sosial. Apapun wadah media sosial itu penting sebagai saluran alternatif masa kini.

Untuk itu, Bobby dan Aulia perlu menjadikan ruang media sosial sebagai penegas apa yang menjadi fokus pasangan ini.

“Konten harus disebar (di media sosial), sekadar beri alternatif di luar fitnah ada realitas yang harus mereka baca dan tonton. Realitas akan menjelaskan segalanya,” katanya.

Fahri berpesan kepada kader dan pengurus Partai Gelora untuk memantaapkan perjuangan memenangkan pasangan Bobby dan Aulia di Kota Medan. Dia mengingatkan Pilkada 9 Desember 2020 itu mesti diperjuangkan, bukan undian.

Untuk itu Fahri menekankan mutlak mesti ada mitigasi kemenangan dengan bekerja sistematis, terukur dan terstruktur.

Fahri lantas menyinggung penyampaian Aulia Rahman, calon wakil wali kota Medan, dalam sambutannya. Kata Fahri, Aulia mampu menggaet masyarakat untuk bersatu dan tidak terkotak-kotak.

Hal itu diyakini Fahri setelah melihat gestur dan cara bicara Aulia. Dia dikatakan mampu menjelaskan kepada semua pihak untuk melakukan persatuan. Dengan begitu, diharap Medan memiliki kekuatan untuk menggapai mimpi di masa depan.

“Saya menangkap apa yang dimaknakan oleh Bang Aulia, dan saya meyakini dari gestur dan cara beliau berbicara, beliau akan sanggup untuk menjelaskan kepada semua kekuatan,” kata Fahri.

Dalam wejangannya kepada pasangan Bobby-Aulia, Fahri sempat menyinggung apabila Melayu menguasai pesisir-pesisir di Sumatera Utara ini. Di mana Melayu pula kemudian menjadi akar bahasa dan budaya Indonesia.

Dengan modal itu, diharap para pemimpin Medan kelak mampu mencerahkan seluruh anak bangsa, agar wilayah ini harus menjadi kota yang wajib dikunjungi.

“Saya yakin dan sangat menyenangi tadi yang dijadikan pilihan kolaborasi, jantung dari demokrasi kita adalah kolaborasi, setiap orang harus ada dalam hak masing-masing.”

“Dan kolaborasi itu bapak-ibu sekalian tidak memerlukan orang yang datang dengan simbol relatif, yang hanya bisa berbicara tapi dia tidak bisa merakit kekuatan yang ada. Kolaborasi itu adalah kosakata zaman sekarang, zaman yang nafas dan jiwanya adalah demokrasi,” sebut Fahri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak