"Mereka, pengunjung yang datang itu, penasaran mau mencoba gratisan itu," ujarnya.
Mantan perawat di salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta itu mengaku belajar otodidak untuk cara mengolah mi ayam hingga akhirnya yakin membuka warung tersebut. Warung yang diberi nama sesuai dengan nama kakeknya, Mbah Muji, itu kini tak pernah sepi dari pelanggan.
"Belum ada yang berhasil sampai sekarang yang menghabiskan lima sekaligus. Kalau tiga mangkuk sudah ada," ucapnya.
Namun memang, mi ayam milik Fitri ini sudah dikenal dengan penyajian porsinya yang tak biasa atau jumbo. Bahkan saking penuhnya, semangkuk saja memerlukan piring lagi sebagai alas untuk menampung kuah yang tak kuasa membendung toping di atas mangkuk itu.
Baca Juga:Pamer Video Jualan Mi Ayam, Hotman Paris: Khusus Janda-janda Cantik Gratis!
Fitri mengungkapkan, terdapat dua menu mi ayam andalan yang dijual di warungnya: mi ayam balungan dan mi ayam toping ekstra. Pelanggan juga tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, hanya perlu Rp8.000 saja per porsinya.
"Tapi kalau yang ada yang pesan lima porsi tapi habisnya hanya tiga porsi, ya dua porsi sisanya harus tetap bayar," katanya sambil sedikit tertawa.
Harga yang murah dengan kombinasi porsi yang tak wajar, bahkan jika kuat bisa mendapat hadiah, menjadikan warung mi ayam ini idaman bagi masyarakat sekitar Bantul.
Salah satunya adalah Putri, yang kebetulan sedang menyantap mi ayam toping ekstra di warung itu.
"Sudah murah dan banyak banget porsinya. Mau coba ikut tantangan itu, tapi kok lihat satu saja sudah kenyang rasanya jadi cuma makan semangkuk saja," kata Putri.
Baca Juga:Berkedok Jualan Mi Ayam, Kontrakan di Cipondoh Tangerang Produksi Ekstasi