Profil Muhammad Esperanza, Raup Rezeki lewat Budidaya Lele dalam Ember

Tidak hanya lele dalam ember, pada bagian tutupnya juga bisa digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung dengan metode mirip hidroponik.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:01 WIB
Profil Muhammad Esperanza, Raup Rezeki lewat Budidaya Lele dalam Ember
Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)

Meski sempat mempraktikkan budidaya ikan lele di kebunnya, tetapi saat mencoba budidaya di dalam ember seperti video yang ia tonton, Esperanza sempat mengalami kerugian. Saat awal mencoba, ia memasukkan 50 ekor lele dalam satu tempat tersebut. Ternyata angka kematian lele dalam ember tersebut cukup tinggi. Ia akhirnya mencoba dengan jumlah lele yang lebih sedikit.

Sempat berkonsultasi dengan rekan-rekannya yang terlebih dahulu terjun dalam dunia budidaya, rupanya jumlah paling ideal dalam satu ember adalah antara 35 hingga 40 ekor lele. Hingga bisa dipanen, dibutuhkan waktu antara 3 hingga 4 bulan untuk lele bida layak dikonsumsi.

Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)
Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)

Mulanya, Esperanza memiliki tiga ember untuk budidaya lele. Jumlah tersebut ditentukan atas saran dari rekan-rekannya. Sebab setelah dua minggu, lele perlu dipisahkan berdasarkan ukurannya, mulai dari yang kecil hingga ukuran terbesar.

Saat melakukan panen sendiri juga bisa diawali dari ukuran lele yang terbesar hingga terkecil. Ia juga menyampaikan bahwa lele pada dasarnya merupakan hewan kanibal. Dengan jumlah yang terlalu banyak dalam ember, maupun ukuran yang berbeda-beda, mereka bisa memakan satu sama lain.

Baca Juga:Hobi Pelihara Ikan Hias Selama 25 Tahun, Nasib Ismayadi Makin Mujur

Sekarang, ia sudah memiliki sekitar sembilan ember untuk budidaya lele, dengan masing-masing terisi 35 ekor lele dan beberapa gelas kangkung hidroponik.

Sejauh ini, hasil dari budidaya lele dalam ember tersebut digunakan untuk konsumsi pribadi keluarga Esperanza. Sebagian juga diperdagangkan kembali. Salah satu produk lele yang dijual Esperanza bernama lesigor atau lele siap goreng.

Ia juga memberikan solusi, untuk ukuran lele yang sudah terlalu besar, biasanya itu sudah tidak enak untuk digoreng, tetapi bisa diolah menjadi abon. Bekerja sama dengan rekan-rekannya, Esperanza juga menyediakan hasil olahan lele dan beragam ikan lainnya. Mulai dari nugget, sempol, hingga galantin.

Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)
Budidaya ikan lele Muhammad Esperanza di Kawasan Semaki Gede, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta - (SuaraJogja.id/Sulistyo Jati)

Tidak hanya hasil budidaya dan olahannya, ia juga menjual perlengkapan untuk budidaya lele tersebut, mulai dari ember, benih ikan premium, dan kelengkapan lainnya. Dengan uang sebesar Rp275.000, masyarakat bisa mendapatkan paket budidaya lele miliknya.

“Ini mungkin sebuah cara kita bisa budidaya lele dapat bonus kangkung,” imbuh ayah dua anak tersebut.

Baca Juga:Budikdamber, Solusi Kreatif Menjaga Ketahanan Pangan Selama Pandemi Corona

Tidak hanya lele dalam ember, pada bagian tutupnya juga bisa digunakan untuk menanam sayuran seperti kangkung dengan metode mirip hidroponik. Air ikan lele sendiri dinilai sangat bagus untuk pertumbuhan sayur dan tanaman lainnya.

Gelas air mineral kecil diisi dengan bibit kangkung dan juga potongan arang dibiarkan terendam air lele. Esperanza juga menggunakan air bekas kubangan lele untuk menyirami beragam tanaman yang tumbuh di sisi gang kecil rumahnya.

Dari berbagai tanaman yang ada di sana, semuanya memiliki manfaat untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, seperti pepaya, jambu, kubis ungu, serta beberapa juga tanaman lainnya.

Selain kangkung, bisa juga tanaman seperti selada, seledri, dan sawi, atau yang biasa disebut sebagai KS3. Tanaman itu dinilai sesuai untuk menjadi pelengkap budidaya dalam ember karena memiliki masa panen yang singkat dan mudah tumbuh dengan metode aquaponik.

Dari awal pembenihan, bersamaan dengan pembenihan ikan lele bisa dilakukan panen kangkung antara dua hingga tiga kali. Satu alat budidaya ikan dalam ember terdiri dari ember, gelas plastik ukuran air mineral, kran untuk pembuangan air atau penyiraman, benih ikan lele, pakan, benih sayuran dan arang untuk media tanam.

“Kita sama seperti menanam anggrek, bisa menggunakan arang atau pakis,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak