Pascaaksi Anarkistis Saat Demo Sehari, Jumlah Wisatawan Jogja Turun Drastis

Dinas Pariwisata pun mencoba mencari strategi untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan akan kondisi pariwisata di DIY.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 13 Oktober 2020 | 19:30 WIB
Pascaaksi Anarkistis Saat Demo Sehari, Jumlah Wisatawan Jogja Turun Drastis
Puluhan petugas kepolisian berjaga di kawasan Pasar Beringharjo, Malioboro dan Titik Nol Kilometer usai menghalau massa pendemo, Kamis (8/10/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Dunia pariwisata di DIY terdampak aksi anarkistis sejumlah pihak yang terlibat bentrokan saat demo tolak UU Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020) lalu. Pascaperusakan sejumlah fasilitas publik, wisatawan yang datang ke kota ini berkurang.

"Yang jelas dengan kejadian [kerusuhan] itu membawa dampak pariwista di Jogja," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (13/10/2020).

Menurut Singgih, dari aplikasi Visiting Jogja, jumlah wisatawan yang datang ke DIY sejak pandemi COVID-19 pada akhir pekan setiap Sabtu dan Minggu rata-rata mencapai 20 ribu wisatawan. Namun sejak kerusuhan tersebut, terjadi penurunan jumlah wisatawan yang mencapai lebih dari 5.000 orang pada Sabtu (10/10/2020) kemarin.

Kondisi serupa juga terjadi pada Minggu (11/10/2020).

Baca Juga:2 Satpam Lempar Batu dari Atas Gedung DPRD Medan: Kesal ke Pendemo

Padahal di masa pandemi COVID-19 ini, kata dia, DIY harus bekerja keras untuk memulihkan sektor pariwisata yang sangat terdampak.

Tren jumlah wisatawan mulai merangkak naik seiring kepercayaan mereka akan penerapan protokol kesehatan di DIY yang berbasis Clean, Health, Safety and Enviromental Sustainability (CHSE)

"Kemarin sebetulnya pariwisata mulai merangkat bangkit karena kita mendorong penerapan protokol kesehatan CHSE, dan upaya ini ternyata cukup bagus dampaknya karena wisatawan mulai confident, percaya diri untuk datang ke Jogja karena penerapan protokol [kesehatan] yang bisa diandalkan, tapi kemudian terjadi kejadian [kerusuhan] dan dampaknya langsung bisa dilihat," tandasnya.

Singgih berharap, unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan tidak terjadi lagi di DIY. Semua pihak perlu menjaga keamanan dan kenyamanan kota ini dari aksi-aksi anarkistis yang bisa membawa preseden buruk pada sektor pariwisata DIY.

Dinas Pariwisata pun mencoba mencari strategi untuk mengembalikan kepercayaan wisatawan akan kondisi pariwisata di DIY. Salah satunya melalui pendekatan kultural.

Baca Juga:Hendak Ikut Demo UU Cipta Kerja, Pelajar SMK di Bogor Bawa Jimat

Untuk mengampanyekan protokol kesehatan COVID-19 serta mempromosikan wisata DIY, bergada ikut berjaga di kawasan-kawasan wisata. Mereka akan mengampanyekan penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak pada wisatawan dan warga masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak