Ditegaskan Handaka, pihaknya akan terus melakukan pembinaan bagi para perajin guna menjaga kualitas produk yang dihasilkan.
Bahkan pembinaan itu telah dilakukan kepada komunitas perjain yang ada di wilayah masing-masing. Menurutnya hal itu penting untuk tetap meningkatkan dan menggali potensi yang ada di wilayah masing-masing.
"Kita membina komunitas perajin sehingga dapat berkreasi di tempat tinggalnya dan berpenghasilan. Selain itu kita juga mendapat arahan sekaligus dukungan dari Kementerian Perdagangan bahwa saat ini kita seharusnya bukan lagi hanya mencari pangsa pasar tapi merebut pasar baru di berbagai negara," tuturnya.
Senada, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis, mengatakan Bantul menjadi salah satu wilayah yang telah ditetapkan sebagai kabupaten kreatif pada tahun 2017 silam.
Baca Juga:Kerajinan Tangan Unik dari Limbah Kepiting di Kutai Kartanegara
Penetapan itu bukan tanpa alasan, sebab melihat data di lapangan warga Bantul dinilai punya keahlian lebih dibandingkan dengan daerah lain.
"Bantul punya 17 kecamatan dan 75 desa. Dari situ hampir di semua desa terdapat sentra industri yang dengan memaksimalkan potensi yang ada di daerah masing-masing. Biasanya goweser yang sering menemukan kreativitas lain yang belum ditemukan banyak orang," kata Helmi.
Menurut Helmi, Pemkab Bantul akan turut serta membantu para perajin untuk terus mengembangkan kreativitas yang dimiliki, mulai dari memberikan pendampingan hingga menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan.
"Acara ini menjadi dukungan bagi kami untuk terus menerus mengembangkan kreativitas masyarakat. Investasi yang masuk ke Bantul harus selalu disertai dengan upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka menumbuhkan ekonomi. Harus ada kemitraan dan sinergi yang baik dari perusahaan dan masyarakat di sekitarnya," tandasnya.
Baca Juga:Sri Mulyani: Indonesia Pakai Semua Instrumen Pulihkan Ekonomi dari Covid-19