Bikin Riset Tentang Endapan Kapur, Film Najwa Raih Penghargaan Kemendikbud

Najwa berharap hasil risetnya tentang penyaringan air kapur bisa diterapkan di kampungnya

Galih Priatmojo
Kamis, 22 Oktober 2020 | 15:18 WIB
Bikin Riset Tentang Endapan Kapur, Film Najwa Raih Penghargaan Kemendikbud
Santri Najwa menunjukkan film hasil risetnya tentang mengatasi endapan kapur di air bersih yang kerap jadi masalah di Gunungkidul, Kamis (22/10/2020). [Kontributor / Julianto]

Tema tersebut lantas ia diskusikan dengan orangtua dan juga gurunya. Selama tiga hari ia lantas mulai mengikuti proses produksi film pendek dengan judul penyaringan air kapur.  Dalam film tersebut ia menyiapkan penyaringan air kapur, lokasinya di rumahnya sendiri.

Mulanya ia menyiapkan biji daun kelor, arang aktif, ijuk, batu kelor, pasir pantai, zeloit dan air yang mengandung kapur. Seperti yang diketahui, air kapur jika dikonsumsi secara berlebih akan menyebabkan penyakit ginjal dan penyakit lainnya.

Film yang ia produksi lantas masuk dalam 80 besar. Hingga awal Oktober lalu, ia dinobatkan sebagai 5 besar. Ia juga mengikuti webinar yang diselenggarskan Kemedikbud sekaligus diwawancarai dalam jaringan terkait proses produksi film tersebut.

"Kemudian saat pengumuman ternyata film ini juara satu nasional, saat ini masih proses konfirmasi pengiriman hadiah," papar dia.

Baca Juga:Intensitas Kampanye Tatap Muka di Gunungkidul Tertinggi di Indonesia

Kedepan, Najwa menyimpan harapan, eksperimennya ini dapat menjadi trobosan warga di lingkungan rumahnya. Selama ini, warga sekitar rumahhya hanya menggunakan kain putih untuk melalukan penyaringan air.

"Saya lihat masih ada kerak di tempat penampungan air matang," kata Najwa.

Selama menjadi santri online, ia mengaku tetap mengikuti jadwal seperti kesehariannya di pesantren. Ia mulai bangun pukul 03.30 WIB untuk melaksanakan Sholat Tahajud, kemudian diteruskan mengaji hingga pagi berlanjut drngan Sholat Duha dan baru mengikuti pelajaran.

"Harapan saya di hari santri ini, kendati di tengah pandemi dan banyak waktu luang, kita harus semangat berkarya dan menorehkan prestasi," tutup dia.

Najwa, begitu santri ini dipanggil mulai menerima informasi lomba pada awal Agustus lalu dari sekolahnya. Ia lantas dipandu gurunya untuk mempersiapkan seleksi dari tingkat kecamatan. Kala itu terdapat 64.505 peserta yang turut dalam seleksi teoritis.

Baca Juga:Cegah Klaster Liburan, Dinpar Gunungkidul Ingatkan Protokol Kesehatan

"Seleksinya online, di rumah saya susah sinyal kemudian saya ke rumah saudara yang punya jaringan wifi," tutur putri bungsu pasangan Sugiarto dan Eka Suryanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak