Tak Panik, Warga Lereng Berkegiatan Normal meski Aktivitas Merapi Meningkat

Tidak ada perasaan panik yang muncul meskipun BPPTKG menjelaskan adanya peningkatan aktivitas di Merapi.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 02 November 2020 | 12:00 WIB
Tak Panik, Warga Lereng Berkegiatan Normal meski Aktivitas Merapi Meningkat
Puncak Gunung Merapi terlihat dari Sungai Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (3/5). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

Sri mengungkapkan, perubahan Renckon juga masuk tahap finalisasi. Pada perubahan ini Renckon dititik tekankan pada masalah penerapan prokes, termasuk tata layanan logistik dan kesehatan pengungsi. Sebab, penanganan pengungsi sebelum pandemi berbeda dari saat pandemi.

"Misalnya di setiap barak harus menyediakan ruang karantina. Ini wajib disediakan untuk menyesuaikan dengan prokes," katanya.

Selain itu, sarana dan prasarana di lokasi barak juga harus memadai, seperti wastafel, masker, dan lainnya. Warga Umbulharjo, lanjut dia, menyiapkan tiga lokasi barak: Plosokerep, Wukirsari, dan Umbulmartani. Kelompok rentan akan ditempatkan di Brayut, Wukirsari.

"Kami sudah komunikasikan dengan Wukirsari dan Minomartani mana saja yang bisa digunakan untuk barak. Kami juga akan menginventarisir keburuhan ke depan. Kalau ada yang kurang siapa yang bisa memenuhi, apakah Pemdes, BPBD, atau siapa," terang Sri.

Baca Juga:Selama 6 Jam, Gunung Merapi Alami 26 Kali Gempa Guguran

Untuk menguji Renckon, Sri mengungkapkan, pihak kalurahan akan melakukan simulasi pada pertengahan November. Simulasi tidak hanya melibatkan warga Umbulharjo, tetapi juga kalurahan penyangga.

"Evakuasi nanti direncanakan tidak hanya bagi kelompok rentan, tetapi juga ternak dan wisatawan. Di Umbulharjo ada 1.132 jiwa warga yang masuk kelompok rentan dan ribuan ternak warga. Setidaknya simulasi dilakukan dua kali agar nanti bisa dilakukan evaluasi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, jalur evakuasi di wilayahnya masih memprihatinkan. Beberapa ruas jalan menuju barak yang rusak sudah ditambal, hanya jalur ke Plosokerep banyak yang mengalami kerusakan.

"Jadi jalur evakuasi yang rusak butuh segera penanganan," imbuhnya.

Dirinya berharap, masyarakat mengetahui Renckon yang dibuat dan mematuhi setiap rekomendasi yang dikeluarkan pemangku kebijakan. Masyarakat minimal tahu kalau ada apa-apa tahu mau berbuat apa sehingga tidak muncul kesimpangsiuran informasi.

Baca Juga:Gunung Merapi Alami 26 Gempa Guguran dalam Enam Jam

"Kami juga berharap Pemkab bisa memenuhi apa yang belum dapat kami penuhi karena keterbatasan kami, termasuk informasi dan rekomendasi yang diberikan bisa secepat mungkin ke masyarakat sehingga tidak muncul kegalauan di masyarakat," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak