Acong mengaku, awalnya dalam menerbangkan layangan naga ini hanya karena ingin ikut-ikutan saja. Namun setelah beberapa kali mencoba, ternyata sensasinya lebih seru. Bagaimana layangan harus dinaikan beramai-ramai itu yang membuatnya semakin senang.
Warga Ringinharjo, Bantul ini hampir rutin untuk datang ke JJLS tiap malam Minggu dan Minggu malam. Hal itu juga ia lakukan sembari untuk mengisi waktu luang teman-teman lainnya yang diajak menerbangkan layangan naga.
"Akhir pekan temen-temen juga pada libur. Jadi sembari ngisi waktu luang ya menerbangkan layangan saja," tuturnya.
Pemain layangan naga lainnya, Zainal Ananda, juga terlihat sungguh gembira saat setalah berhasil menerbangkan layangan naga bersama rekan-rekannya. Dikatakan Zainal, layangan naga itu dibuatnya secara mandiri.
Baca Juga:Curi Motor di Kampung Sendiri, Kodok Diciduk Saat Ayik Ngopi di Warung
"Gabut kalau di rumah, jadi ke sini saja menerbangkan layangan. Seru juga ini sama temen-temen," ujar pemuda 18 tahun itu.
Zainal mengaku hampir setiap sore datang ke JJLS untuk menerbangkan layangan naga buatannya. Bukan hanya satu, melainkan dua layangan naga yang tiap sore turut menghiasi langit di sepanjang jalan JJLS.
"Ini datang sama rombongannya, ya paling sekitar 18 orang," sebutnya.
Hanya bermodal video tutorial dari YouTube, kata Zainal, saat ditanya mengenai layangan naga yang telah dibuat bersama teman-temannya itu.
Sekitar satu bulan lebih layangan naga itu baru bisa selesai, tapi tetap harus melewati sejumlah uji coba hingga akhirnya bisa terbang mulus.
Baca Juga:Talikama Kite Community, Bermain Layang-layang Itu Bukan Hanya Tarik Ulur
"Ini ukurannya 30 meter dan 50 meter. Kalau biaya total semua ini bisa sampai sekitar Rp1,5 juta," imbuhnya.