SuaraJogja.id - Pengungsi erupsi Gunung Merapi membutuhkan lebih banyak masker medis atau masker bedah sekali pakai. Masker medis dirasa lebih mudah digunakan karena hanya sekali pakai dan tidak dicuci.
Para lansia yang membutuhkan masker medis berada di barak pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kalau pakai masker kain, ini yang lansia akan kerepotan untuk mencucinya. Masker kain ini kan setiap tiga jam harus ganti. Jadi akan lebih efektif jika memakai masker medis," kata Panewu (Camat) Cangkringan Pramono di barak pengungsian Glagaharjo, Rabu (11/11/2020).
Menurut dia, pihaknya saat ini sangat kekurangan masker medis, sehingga diharapkan ada bantuan berupa masker medis dalam jumlah yang banyak.
Baca Juga:Jalur Evakuasi Merapi Diperbaiki, Bina Marga Minta Awasi Truk yang Lewat
"Harapannya jika masker medis mencukupi, maka setiap pagi dapat disediakan masker medis bagi para pengungsi, terutama untuk yang lansia," katanya.
Ia mengatakan, dengan ketersediaan masker medis yang mencukupi maka pengungsi dapat setiap hari ganti masker.
"Masker kain paling lama tiga jam harus ganti, kemudian harus sering dicuci itu menurut kami sangat merepotkan pengungsi terutama simbah-simbah makanya harapan kami setiap pagi harus disediakan masker medis," katanya.
Pramono mengatakan, upaya ini untuk efektivitas dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di barak pengungsian.
"Selain sudah dibuat sekat dengan papan untuk masing-masing pengungsi, saat ini ketersediaan sabun cuci tangan juga sudah sangat mencukupi. Harapannya tidak ada penyebaran corona di barak pengungsian Merapi," katanya. (Antara)
Baca Juga:Merapi Semburkan Lava Sejauh 700 Meter ke Kali Senowo