Muncul Pesan Berantai Tentang Klaster di RSUP Dr Sardjito, Ini Faktanya

Muncul pesan berantai soal kondisi RSUP Dr Sardjito paramedisnya banyak yang terpapar Covid-19

Galih Priatmojo
Sabtu, 21 November 2020 | 18:17 WIB
Muncul Pesan Berantai Tentang Klaster di RSUP Dr Sardjito, Ini Faktanya
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta - (SUARA/Baktora)

SuaraJogja.id - Untuk kesekian kalinya, muncul pesan berantai yang isinya menggambarkan kondisi tidak sepenuhnya benar, mengenai RSUP Dr Sardjito. Kali ini, pesan yang muncul menyatakan bahwa, ada banyak klaster penularan COVID-19 di RS tersebut.

Dalam pesan berantai yang dikirimkan lewat WhatsApp, muncul informasi berbunyi seperti berikut:

RS sarjito lagi heboh kii....banyak paramedis sik positif covid
1. kluster anestesi
2. kluster obstetri
3. kluster radiologi
4. pav amarta ditutup
5. gd administrasi pusat ditutup
6. bedah tulang setop operasi

Selanjutnya, muncul pesan berantai 'tandingan' yang menyantumkan nama Kepala Bagian Hukormas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan, di akhir pesan.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Sleman Meroket Lagi, 9 Kasus Baru Berasal dari Kampus UII

Pesan itu, menegaskan bahwa pesan berantai yang tersebar terkait klaster COVID-19 sebelumnya, merupakan informasi tidak benar.

"Layanan RSUP Dr Sardjito tetap berjalan seperti biasanya. Tidak ada penutupan Pav Amarta, Gedung Administrasi Pusat, maupun ruangan lainnya. Kami tetap melayani masyarakat secara penuh," tulis pesan tersebut, diterima SuaraJogja.id, Sabtu (21/11/2020).

Dalam pesan itu, disampaikan pula bahwa di masa pandemi COVID-19 yang belum hilang ini, tidak bisa dipungkiri penularan masih bisa terjadi.

"Dan para petugas memang ada yang terpapar, namun langkah cepat tracing telah dilakukan secara serentak dan tersistematis di RSUP Dr Sardjito. Sehingga penyebaran COVID-19 ini bisa dikendalikan," tambahnya.

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas RSUP Dr Sardjito, untuk mematuhi segala protokol kesehatan yang kami tetapkan.

Baca Juga:Belajar dari Erupsi Merapi 2010, BPBD Sleman Fokus ke Penerimaan Pengungsi

"Salah satunya, pasien tidak diperkenankan dibezuk," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak