SuaraJogja.id - Disperindag Kota Yogyakarta memastikan, menjelang momen natal dan tahun baru (nataru) ketersedian dan harga bahan pokok masih aman. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa harga bahan pokok akan tetap stabil.
"Perkembangan harga bahan pokok jelang nataru untuk saat ini dan bahkan dipredikisi sampai akhir Desember mendatang masih akan tetap stabil," kata Plt Kepala Seksi Bimbingan Usaha Perdagangan Disperindag Kota Yogyakarta Joko Prihantoko saat ditemui di kantornya, Jumat (4/12/2020).
Joko menyebutkan, meskipun Kota Yogyakarta bukan berperan sebagai daerah produksi, tetapi intensnya koordinasi dari Disperindag Kota Yogyakarta serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota atau Provinsi DIY dengan daerah penyangga lainnya sebagai produsen membuat ketersediaan stok hingga kini masih aman.
Lebih lanjut, Joko mengatakan akan segera melakukan rapar koordinasi (rakor) dengan beberapa instansi terkait untuk pelaksanaan monitoring menjelang Nataru. Biasanya, kata Joko, tidak berselang lama setelah rakor, maka monitoring akan segera dilakukan.
Baca Juga:Sudah Koordinasi, Pemerintah Harap Tak Ada Kegaduhan Libur Nataru Dipangkas
"Monitoring itu akan dilakukan pertama ke distributor untuk mengecek ketersediaan stok, kemudian perkembangan harga bahan pokok, seperti cabai, bawang, telor, daging dan lainnya," ucapnya.
Monitoring itu nantinya akan dilaksanakan di dua pasar di Jogja: Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Sebab, dua pasar itu selama ini menjadi indikator pasar di Kota Jogja.
Bahkan monitoring tidak akan dilakukan di wilayah Kota Yogyakarta saja, tetapi di empat kabupaten lain yang berperan sebagai daerah penyangga tadi.
Dijelaskan Joko, dari pendataan perkembangan harga bahan pokok pangan dan barang kebutuhan penting di delapan pasar di wilayah Kota Yogyakarta, rata-rata memang belum ada peningkatan yang terjadi secara drastis.
Dari data yang ada tercatat, harga beras masih berada dikisaran harga Rp11.025 per kilogram, gula Rp12.626 per kilogram, minyak goreng refill Rp14.125 per liter, dan minyak curah Rp12.875 per kilogram. Sementara itu, daging sapi masih ada di harga Rp121.250 per kilogram, ayam potong Rp33.250 per kilogram, dan ayam kampung Rp70.625 per kilogram.
Baca Juga:Libur Nataru Dilanda Hujan, Ini 3 Kiat Agar Tak Mudah Sakit di Musim Hujan
Joko tidak menampik bahwa ada sedikit kenaikan untuk harga telur ayam, sehingga sempat dikeluhkan masyarakat. Namun ia menyebutkan, kenaikan itu masih stabil karena tidak lantas melonjak tinggi.
"Untuk telur harganya masih stabil. Kenaikan masih wajar di angka seribu atau dua ribu saja. Kita memang rutin, dalam seminggu dua kali update data harga bahan pokok," tuturnya.
Menurut Joko, kondisi saat ini bisa dikatakan berbeda dengan periode waktu yang sama di tahun lalu. Joko mengakatakn, tahun lalu, bahkan mulai akhir November saja, harga kebutuhan bahan pokok sudah merangkak naik.
Ia menduga, selain karena ketersediaan stok bahan yang masih mencukupi hingga akhir tahun, ada faktor lain yang berpengaruh dalam stabilnya harga kebutuhan pokok tahun ini.
Hal itu disebabkan oleh pandemi Covid-19, yang membuat daya beli masyarakat lebih kecil.
"Tahun kemarin kenaikan bisa tembus sampai Rp10-15 ribu. Sekarang tidak sampai Rp5 ribu. Pandemi Covid-19 di satu sisi juga membuat daya beli masyarakat lebih menurun," tandasnya.