Said Didu Kritik Hutang Triliyunan Tapi Dikorup, Ini Balas Staf Sri Mulyani

Said Didu geram hutang pemerintah triliyunan buat dana bansos malah uangnya dikorupsi.

Galih Priatmojo
Selasa, 22 Desember 2020 | 11:49 WIB
Said Didu Kritik Hutang Triliyunan Tapi Dikorup, Ini Balas Staf Sri Mulyani
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menunjukkan sampel barang bukti berupa paket bantuan sosial (Bansos) COVID-19 yang akan diserahkan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (16/12/2020). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraJogja.id - Mantan staf khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu mengkritik kebijakan pemerintah terkait menaikkan hutang untuk tangani Covid-19, sementara dana bansos dari hutang dikorupsi. Kicauannya ditanggapi Staf Khusus Sri Mulyani, Yustinus Prastowo.

Lewat kicauannya beberapa waktu lalu, Said Didu meminta semua pihak merenungkan kebijakan pemerintah soal penanganan Covid-19. Ia menyebut rencana tambahan hutang Rp1000 triliyun guna menangani Covid-19 justru dananya dikorupsi.

"Coba renungkan kelakuan klean. Klean naikkan APBN 2020 dengan rencana tambahan hutang lebih Rp1000 triliyun lewat UU No 2/2020 dengan alasan untuk tangani Covid-19 termasuk dana bansos dari hutang. Tapi klean tega korupsi bansos tersebut bahkan kantongnyapun menurut berita klean atur. Dana lain gimana?" tulisnya.

Kicauan Said Didu itu belakangan ditanggapi staf khusus Sri Mulyani yakni Yustinus Prastowo. Ia menyebut bahwa meski ada penyimpangan hal tersebut tak lantas membuat tujuan baik dari kebijakan yang ada hilang.

Baca Juga:Soroti Rencana Hutang Trilyunan dan Bansos, Said Didu: Dana Lain Gimana?

"Mustinya Om @msaid_didu paham prinsip 'abusus non tollit usum' bahwa penyimpangan tak lantas membuat maksud dan tujuan baik kebijakan menjadi hilang. Justru kita harus makin gigih lawan korupsi dan pastikan bansos semakin luas, cepat dan tepat," terangnya.

Tanggapan Yustinus itupun direspon beragam netizen.

"Maklum aja om Pras. Orang sok pintar ya gitu lah," kata Lubis.

"Tidak semua orang yang berpendidikan tinggi paham apa itu logical fallacy. "Kalian yang terkait tambahan utang Jelas beda orang dengan Kalian yang korupsi bansos. Kok bisa dianggap sama sih? Konslit pikirannya," kata Amirsyah.

"Mental oknum PNS, nyari uang dari korupsi..." ungkap Bosedi.

Baca Juga:Singgung APBN, Said Didu: Dana Bansos Dari Hutang, Tapi Tega Kalian Korupsi

"Bosannnn. Antikorupsi di institusi cuma slogan. Coba liat itu si Menteri Bansos. entah berapa kali teriak Antikorupsi malah melakukan korupsi paling jahanam," kata Tulip.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini