Sampah Depo Lempuyangan Membludak, Dagangan Purwanti Tak Tersentuh Pembeli

Banyak pelanggan warungnya yang enggan mampir dalam beberapa hari terakhir karena bau yang menyengat dari tumpukan sampah tersebut.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 22 Desember 2020 | 20:13 WIB
Sampah Depo Lempuyangan Membludak, Dagangan Purwanti Tak Tersentuh Pembeli
Purwanti di warung makan miliknya, yang berada di seberang Depo Lempuyangan, Selasa (22/12/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Terkait sampah miliknya pribadi saat ini, Purwanti menyebut hanya bisa menumpuknya di rumah saja. Sebab, memang warga dan petugas kebersihan sudah sepakat untuk menutup sementara Depo Lempuyangan hingga TPST Piyungan kembali dibuka.

Bahkan warga dalam beberapa hari terakhir juga terus berjaga agar tidak ada orang yang membuang sampah di situ. Namun tetap saja, ada yang mengeyel dengan membuang sampah saat tengah malam atau ketika warga lengah.

"Wong kita-kita [warga] sini udah ndak pada buang, malah jaga di sini, tapi tetep ada aja yang datang pakai mobil-mobil itu bawa trash bag gede-gede itu. Waton [asal] buang saja, bukan warga sini juga. Bahkan ada yang nekat merasa dirinya udah bayar gitu," tuturnya.

Purwanti menyampaikan, penumpukan sampah yang terjadi di Depo Lempuyangan bukan kali ini saja terjadi. Terhitung sudah dua kali tumpukan sampah membludak hingga ke jalan.

Baca Juga:Drainase Buruk di TPST Piyungan, Sutam Takut Tertimbun Tanah Longsor

"Sudah dua kali. Dulu sebelumnya hari keempat waktu belum diambil saya sudah tidak bisa jualan. Sekarang lebih banyak sampahnya dibandingkan yang sebelumnya. Sekarang hanya tiga hari saja sudah separuh jalan lebih. Dulu seminggu itu baru bisa lewat segitu," cetusnya.

Sementara itu, koordinator petugas kebersihan yang enggan disebutkan identitasnya menyatakan, pembersihan di Depo Lempuyangan sudah dilakukan tadi pagi hingga siang hari, menyusul lalu lintas yang mulai terganggu akibat tumpukan sampah yang membludak hingga ke jalan.

"Tadi pagi sudah mulai dieksekusi untuk dibersihkan dengan truk-truk itu. Ditampung dulu di TPS yang jauh dari warga dan permukiman, di sekitar wilayah Nitikan. Karena pertimbangan keadaan darurat, daripada mengganggu lalu lintas warga," katanya.

Ia bersama petugas kebersihan lain dibantu oleh warga juga telah menyepakati bahwa Depo Lempuyangan ditutup sementara ini sebagai langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan pembuangan sampah warga lagi di titik tersebut.

Disebutkan bahwa pembersihan tumpukan sampah itu membutuhkan setidaknya empat hingga lima truk, ditambah dengan satu truk compactor untuk menggiling sampah-sampah yang sudah menumpuk dari Sabtu kemarin.

Baca Juga:TPST Piyungan Ditutup 4 Hari, Warga Desak Pemerintah Ikut Tanggung Jawab

"Tadi ada sekitar 15 personel dari pagi. Dengan compactor dan truk. 1 truk bisa membawa 5-6 ton sampah sedangkan tadi ada sekitar 5 truk yang mengangkut. Tinggal dikalikan saja itu totalnya. Mulai menumpuk hari terakhir Jumat sore masih bisa diambil tapi TPST udah tutup," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak