SuaraJogja.id - Duduk sendirian di sebuah bangku lapas Cebongan, siang itu Jimmy terlihat tengah menunggu seseorang. Tak berapa lama ekspresi sumringah tergambar di wajahnya setelah orang yang ditunggu datang menjemputnya.
Bukan tanpa sebab Jimmy terlihat gembira di hari Natal tahun ini. Pasalnya ia yang merupakan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cebongan, Sleman mendapatkan Remisi Khusus Natal yang membuat dirinya dinyatakan bebas.
"Senang, gembira, bisa kumpul sama keluarga lagi. Udah sekitar enam bulan lebih di sini [Lapas Cebongan]," ujar Jimmy kepada SuaraJogja.id, Jumat (25/12/2020).
Jimmy menyampaikan bahwa ia tertangkap pada 11 Juni 2020 lalu sedangkan masuk ke Lapas Cebongan untuk menjalani masa tahanan terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2020. Ia harus mendekam di balik jeruji besi karena terlibat dalam tindak pidana penipuan yang diatur dalam Pasal 378 KUHP.
Baca Juga:Resmi Jabat Kepala Lapas Cebongan Sleman, Kusnan Janji Perangi Korupsi
Namun dengan adanya Remisi Khusus yang diberikan dalam perayaan Natal ini, ia bisa kembali menghirup udara bebas di luar Lapas setelah beberapa bulan. Menurutnya ini menjadi sebuah berkah tersendiri baginya apalagi dalam perayaan Natal di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Tadi pagi udah telpon temen untuk jemput, sekarang masih nunggu saja," kata pria 44 tahun tersebut.
Disampaikan pria asli Riau ini, keluarga yang berada di Riau pun sudah diberikan informasi terkait hal ini. Setelah bisa keluar dari lapas, ia mengaku tidak akan membuang waktu untuk bisa berkumpul bersama keluarganya di Riau.
"Rencana mau langsung pulang ke Riau saja. Udah mempersiapkan semua tinggal berangkat saja," ucapnya.
Sementara itu Kepala Lapas kelas II B Cebongan, Sleman Kusnan mengatakan bahwa penyerahan Remisi Khusus (RK) kepada para narapidana di Lapas Cebongan memang dilakukan bertepatan dengan perayaan Natal. Total RK Natal tahun ini diberikan kepada 15 napi yang beragama Kristen dan Katolik.
Baca Juga:Belasan Napi Lapas Cebongan Dapat Remisi Bebas, 154 Potong Masa Tahanan
"Total untuk napi yang beragam Kristen dan Katolik di sini ada 19 orang dan yang berhak mendapat remisi natal kali ini ada 15 napi dengan satu orang yang langsung bebas," ujar Kusnan.