SuaraJogja.id - Berbagai peristiwa mengejutkan terjadi sepanjang 2020. Di antaranya tak sedikit yang makin melambungkan nama sejumlah figur publik Jogja.
Salah satunya tentu Siti Fauziah. Aktris pemeran Bu Tejo di film Tilik ini mendadak berseliweran di televisi dan media sosial sejak film pendek yang ia bintangi viral.
Di samping itu, ada juga dr Tirta, yang tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Tak hanya mereka berdua, berikut SuaraJogja.id menghimpun lima tokoh Jogja paling fenomenal selama 2020:
Baca Juga:Libur Tahun Baru 2021, Dispar Bantul Optimistis Raup Pendapatan Rp16 M
1. Dita Karang "Secret Number"
Masyarakat Indonesia, khususnya pencinta K-pop, digemparkan oleh kemunculan seorang member girlband Korea Secret Number. Pasalnya, Dita Karang, nama gadis itu, adalah orang Indonesia, tepatnya berdarah Bali-Jogja.
Bersama Soodam, Denise, Lea, dan Jinny, Dita Karang menjadi idola baru para penggemar K-pop. Girlband di bawah naungan Vine Entertainment ini memulai debut dengan merilis video musk single "Who Dis?" pada 19 Mei 2020.
Gadis asal Jogja yang lahir pada 25 Desember 1996 ini didapuk sebagai main dancer. Bukan saja kemahirannya dalam menari, menyanyi, bahkan berbahasa Korea, Dita Karang juga membuat banyak penggemar gemas karena logatnyayang medok saat berbicara dalam bahasa Indonesia atau bahasa Jawa.
2. Mumtaz Rais
Baca Juga:Dapat Kabar TPST Piyungan Buka, Armada Pengangkut Sampah Keliling dari Pagi
Sempat mencalonkan diri sebagai bupati Sleman, Mumtaz Rais, putra Amien Rais, akhirnya mundur sebelum Pilkada 2020 dimulai. Meski baliho pencalonannya sudah terpasang hingga muncul sebutan "slemanial", nyatanya ia memilih mundur karena alasan mendapat mandat sebagai Ketua Pembinaan Organisasi dan Keanggotaan (POK) DPP PAN.
Tak hanya itu, namanya kembali menjadi perbincangan hangat karena cekcok dengan Wakil Ketua KPK Pamolangi Nawawi saat berada dalam pesawat Garuda Indonesia dengan rute Gorontalo, Makassar – Jakarta Rabu (13/8/2020).
Ia dikabarkan membentak dan marah-marah karena ditegur menggunakan telepon seluler di dalam pesawat. Mumtaz Rais lalu membantahnya dan mengatakan bahwa awak kabin hanya menyarankannya untuk menelepon di bagian depan pesawat, sehingga dirinya langsung menutup telepon.
3. Siti Fauziah alias Bu Tejo
Di hari peringatan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2020, media sosial dihebohkan film pendek Tilik, yang kemudian membuat naik daun nama Siti Fauziah alias Ozie.
Dalam film produksi Racavana Films, yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY itu, Ozie memerankan tokoh Bu Tejo.
Ia dinilai sukses membawakan karakter tetangga julid, terlebih dengan berbagai improvisasinya hingga lahirlah berbagai quotes kocak Bu Tejo, mulai dari "Koyo uripe duwe karir wae." [Kayak hidupnya punya karier aja] hingga "Dadi wong ki sing solutip ngono lo, yo." [Jadi orang itu yang solutif gitu lo].
4. dr Tirta
Sudah tak asing lagi di telinga publik nama Tirta Mandira Hudi alias dr Tirta. Aktivis kesehatan yang dikenal dengan cara berbicara keras dan menggebu-gebu ini mondar-mandir di media sosial dan televisi semenjak pandemi Covid-19 turut melanda Indonesia.
Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan (prokes) selama pandemi. Namun sayang, ia tiba-tiba diberondong hujatan setelah fotonya di Holywings Forest Bekasi tanpa jaga jarak viral.
Mantan dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Turi Sleman ini kemudian keluar dari tim relawan gugus tugas penanganan COVID-19. Kendati begitu, ia tak berhenti menyuarakan informasi penting soal kesehatan dan Covid-19 pada publik.
Sebagai seniman, aktor kondang asal Jogja, Butet Kartaredjasa, kerap membagikan pandangannya terhadap isu nasional terkini dengan cara yang nyentrik.
Contohnya, pada Juli lalu, di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia mempertunjukkan monolog curhat soal nasib seniman di tengah pandemi. Lalu ketika berbagai kebijakan terkait pandemi di DKI Jakarta banyak dikritik, pada September Butet membuat monolog dengan satire soal pemimpin yang dikutuk "selalu benar".
Terakhir, pada akhir November, di tengah gegernya pembantaian satu keluarga di Sigi, yang makin menodai toleransi antarumat beragama di Indonesia, Butet mengenang hubungan akrab antara ayahnya, Bagong Kussudiardja, yang beragama Kristen, dengan Mantan Menteri Agama (Menag) sekaligus tokoh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka), Mukti Ali.