Dita Karang Sampai Mumtaz Rais, 5 Tokoh Jogja Paling Fenomenal di 2020

Salah satunya tentu Siti Fauziah. Aktris pemeran Bu Tejo di film Tilik ini mendadak berseliweran di televisi dan media sosial sejak film pendek yang ia bintangi viral.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 26 Desember 2020 | 08:25 WIB
Dita Karang Sampai Mumtaz Rais, 5 Tokoh Jogja Paling Fenomenal di 2020
Ide Padupadan Crop Top Seperti Dita Karang (Instagram/Ditakarang)

Ia dinilai sukses membawakan karakter tetangga julid, terlebih dengan berbagai improvisasinya hingga lahirlah berbagai quotes kocak Bu Tejo, mulai dari "Koyo uripe duwe karir wae." [Kayak hidupnya punya karier aja] hingga "Dadi wong ki sing solutip ngono lo, yo." [Jadi orang itu yang solutif gitu lo].

4. dr Tirta

Tangkapan layar foto dr.Tirta. (Instagram/@dr.tirta)
Tangkapan layar foto dr.Tirta. (Instagram/@dr.tirta)

Sudah tak asing lagi di telinga publik nama Tirta Mandira Hudi alias dr Tirta. Aktivis kesehatan yang dikenal dengan cara berbicara keras dan menggebu-gebu ini mondar-mandir di media sosial dan televisi semenjak pandemi Covid-19 turut melanda Indonesia.

Lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan (prokes) selama pandemi. Namun sayang, ia tiba-tiba diberondong hujatan setelah fotonya di Holywings Forest Bekasi tanpa jaga jarak viral.

Baca Juga:Libur Tahun Baru 2021, Dispar Bantul Optimistis Raup Pendapatan Rp16 M

Mantan dokter yang pernah bertugas di Puskesmas Turi Sleman ini kemudian keluar dari tim relawan gugus tugas penanganan COVID-19. Kendati begitu, ia tak berhenti menyuarakan informasi penting soal kesehatan dan Covid-19 pada publik.

5. Butet Kartaredjasa

Butet mengenakan pakaian bangsawan jawa kuno. - (Youtube/ButetKartaredjasa)
Butet mengenakan pakaian bangsawan jawa kuno. - (Youtube/ButetKartaredjasa)

Sebagai seniman, aktor kondang asal Jogja, Butet Kartaredjasa, kerap membagikan pandangannya terhadap isu nasional terkini dengan cara yang nyentrik.

Contohnya, pada Juli lalu, di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia mempertunjukkan monolog curhat soal nasib seniman di tengah pandemi. Lalu ketika berbagai kebijakan terkait pandemi di DKI Jakarta banyak dikritik, pada September Butet membuat monolog dengan satire soal pemimpin yang dikutuk "selalu benar".

Terakhir, pada akhir November, di tengah gegernya pembantaian satu keluarga di Sigi, yang makin menodai toleransi antarumat beragama di Indonesia, Butet mengenang hubungan akrab antara ayahnya, Bagong Kussudiardja, yang beragama Kristen, dengan Mantan Menteri Agama (Menag) sekaligus tokoh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka), Mukti Ali.

Baca Juga:Dapat Kabar TPST Piyungan Buka, Armada Pengangkut Sampah Keliling dari Pagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak