Bantul Siaga! Puncak Musim Hujan 2026 Ancam Bencana Cuaca Ekstrem

Bantul siaga tinggi cuaca ekstrem. BPBD imbau warga waspada, pangkas pohon rawan & siap evakuasi mandiri. Fokus antisipasi dampak puncak hujan 2026.

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 31 Desember 2025 | 19:03 WIB
Bantul Siaga! Puncak Musim Hujan 2026 Ancam Bencana Cuaca Ekstrem
Ilustrasi cuaca ekstrem dan petir. (Pixabay/ AbelEscobar)
Baca 10 detik
  • BPBD Bantul meningkatkan siaga tinggi karena potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan mencapai puncak pada Januari dan Februari 2026.
  • Cuaca ekstrem Desember lalu menyebabkan 94 pohon tumbang, 13 gerakan tanah, empat genangan, serta satu dampak angin kencang.
  • Masyarakat diimbau proaktif memangkas pohon rawan, evakuasi mandiri, dan BPBD telah mendistribusikan logistik darurat.

SuaraJogja.id - Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini tengah dalam mode siaga tinggi menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul secara tegas mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Peringatan ini bukan tanpa alasan, mengingat Januari dan Februari 2026 diproyeksikan sebagai puncak musim hujan, yang berpotensi membawa dampak bencana serius.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Mujahid Amrudin, dalam keterangannya di Bantul, Rabu (31/12/2025), menyatakan, "Mengingat potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan, kami mengingatkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan."

Baca Juga:Heboh! Motor Hilang Tiba-tiba Terlihat di Bantul, Ternyata Begini Modus Komplotan Curanmor Gamping

Potensi cuaca ekstrem yang dimaksud meliputi hujan deras disertai angin kencang.

Fenomena ini bukan hal baru bagi Bantul, mengingat data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul menunjukkan bahwa pada 26 dan 27 Desember lalu, cuaca ekstrem telah mengakibatkan 94 kejadian pohon tumbang, 13 titik gerakan tanah, empat titik genangan air, dan satu titik terdampak angin kencang.

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah, BPBD Bantul mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah proaktif.

Salah satu upaya yang ditekankan adalah pemangkasan ranting pohon yang dinilai rawan tumbang di wilayah permukiman.

"Untuk mengantisipasi pohon tumbang misalnya, masyarakat agar melakukan pemangkasan ranting pohon yang dinilai rawan tumbang di wilayah permukiman secara mandiri," ujar Mujahid Amrudin.

Baca Juga:Waspada! Peringatan Cuaca Ekstrem di Yogyakarta: Siap-siap Panas Menyengat dan Hujan Mendadak!

Selain itu, masyarakat juga diharapkan mampu melakukan evakuasi mandiri jika menemukan tanda-tanda yang membahayakan keselamatan, serta segera melaporkan kejadian darurat ke BPBD Bantul.

Koordinator Pusdalops BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, menjelaskan bahwa petugas telah melakukan penanganan cepat di lapangan, termasuk evakuasi dan penanganan pohon tumbang yang menutup akses jalan serta menimpa rumah warga.

"Untuk penanganan darurat telah dilakukan pendistribusian logistik darurat, penutupan terpal pada lokasi gerakan tanah untuk mencegah longsor susulan," katanya.

Personel BPBD Bantul juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di setiap kelurahan dan komunitas relawan, guna memastikan pesan kewaspadaan tersampaikan secara luas.

Pendataan kerusakan fasilitas umum dan pemukiman juga terus dilakukan untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya, termasuk penghitungan estimasi kerugian akibat cuaca ekstrem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak