Ironi Ketika Satu Indonesia ke Jogja, 150 Ton Sampah Warnai Libur Akhir Tahun

Wisatawan Nataru 2025/2026 lonjakkan 100-150 ton sampah harian di DIY. Kota Yogya naik 50%. DLHK upayakan penanganan ekstra & imbau 3R.

Budi Arista Romadhoni
Senin, 29 Desember 2025 | 16:12 WIB
Ironi Ketika Satu Indonesia ke Jogja, 150 Ton Sampah Warnai Libur Akhir Tahun
Antrian gerobak sampah di salah satu depo Kota Yogyakarta, Senin (29/12/2025). [Suara.com/Putu]
Baca 10 detik
  • Lonjakan wisatawan saat Nataru 2025/2026 menyebabkan tambahan sampah 100 hingga 150 ton di seluruh wilayah DIY.
  • Kota Yogyakarta mengalami peningkatan sampah hingga 50 persen, yaitu dari 260 ton menjadi sekitar 390 ton per hari.
  • DLHK dan pemerintah daerah melakukan evakuasi intensif serta mengimbau wisatawan meminimalkan sampah selama libur akhir tahun.

SuaraJogja.id - Lonjakan arus wisatawan ke Yogyakarta selama libur Natal dan Tahun Baru (nataru) 2025/2026 bukan hanya terasa di stasiun, terminal, hotel, dan kawasan wisata. Sekitar 9,3 juta wisatawan, 7 juta diantaranya masuk ke Kota Yogyakarta juga mengakibatkan depo-depo sampah, truk pengangkut, dan jalur evakuasi menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan terlihat sibuk setiap harinya.

Bilamana tidak, ada tambahan sekitar 150 ton sampah di DIY sebagai dampak frasa Satu Indonesia ke Jogja yang ingin menghabiskan libur akhir tahun di DIY.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo di Yogyakarta, Senin (29/12/2025) menyampaikan selama libur akhir tahun terjadi peningkatan timbulan sampah di seluruh wilayah DIY.

"Untuk liburan Natal memang ada peningkatan, seiring dengan kunjungan wisatawan yang ada di Jogja. Mulainya sudah dua minggu yang lalu itu sudah mulai untuk wisatawan ke Jogja. Nah, kalau untuk perkiraan peningkatan kurang lebih kita di kisaran 20–30 persen dari harian sampah," paparnya.

Baca Juga:Dishub Sleman: Arus Lalu Lintas Libur Natal Masih Ramai Lancar, Rekayasa Belum Diterapkan

Ia memperkirakan tambahan volume sampah secara keseluruhan berada di kisaran 100 hingga 150 ton selama libur Natal sepekan terakhir. Padahal produksi sampah di DIY dari Sleman, Bantul dan Kota Yogyakarta sudah cukup tinggi mencapai 1400 ton per hari.

"Kurang lebih totalnya itu di kisaran 150-an lah. Itu se-DIY ya, bukan hanya di kota saja. Penambahannya saja sekitar 100–150 ton," ujarnya.

Terjadinya lonjakan signifikan volume sampah, menurut Kusno membuat kabupaten/kota harus ekstra melakukan penanganan.

Sejak liburan Natal kabupaten/kota harus melakukan  pengosongan depo yang dibawa ke Piyungan. Untuk menghadapi sisa libur Tahun Baru, DLHK DIY bersama pemerintah kabupaten/kota kembali menyiapkan strategi antisipasi, termasuk pengosongan depo dan penjadwalan evakuasi tambahan.

"Memang hari ini ada evakuasi. Jadi ada jadwal evakuasi untuk kota. Ini juga salah satu strategi untuk besok liburan di Tahun Baru, kalau bisa memang mengurangi atau mengosongkan depo-depo lagi," jelasnya.

Baca Juga:Libur Natal 2025: DIY Diserbu Dua Juta Kendaraan, Wisatawan Padati Stasiun dan Titik Masuk Utama

Kusno menambahkan, seiring lonjakan wisatawan sampah botol plastik, kemasan makanan, sisa konsumsi, dan sampah sekali pakai juga meningkat. Karena itu, DLHK DIY  mendorong perubahan perilaku wisatawan dan warga.

Ia juga mendukung kebijakan Kota Yogyakarta yang mendorong penyelesaian sampah organik di tingkat rumah tangga. Sampah organik harus selesai di rumah tangga.

"Kami berkoordinasi dengan teman-teman pariwisata untuk selalu mengimbau di destinasi wisata, Malioboro, pantai, dan lain-lain agar meminimalkan penimbulan sampah. Masyarakat juga kami imbau untuk mengurangi sampah di rumah tangga masing-masing dengan prinsip 3R," ungkapnya

Sementara Kepala DLH Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, mengatakan, sebagai pusat kunjungan wisata, Kota Yogyakarta merasakan dampak paling nyata dari lonjakan volume sampah. Produksi sampah di wilayah kota meningkat tajam selama libur Nataru.

"Peningkatan sampah di Kota Yogyakarta sebesar 50 persen dari reguler," paparnya.

Jika pada hari biasa produksi sampah Kota Yogyakarta berada di angka sekitar 260 ton per hari, maka selama libur Natal kemarin jumlahnya melonjak menjadi sekitar 390 ton per hari, atau ada tambahan sekitar 130 ton setiap hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak